Ketua Satgas Covid-19 IDI Ingatkan Transmisi Varian Delta Sangat Cepat, Hanya Hitungan Detik

- 25 Juni 2021, 13:59 WIB
Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban ingatkan, Varian Delta memiliki gejala seperti flu berat dan lebih menular.
Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban ingatkan, Varian Delta memiliki gejala seperti flu berat dan lebih menular. /- Foto : Instagram @profesorzubairi/

PORTAL JOGJA – Varian Delta Virus Covid-19 dikenal sangat mudah menular. Bahkan, saking cepatnya transmisi Varian Delta ini tak butuh waktu hingga hitungan menit, namun hanya hitungan detik.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi mengatakan, transmisi cepat Varian Delta memang benar adanya. “Yang jelas, transmisi cepat dari Varian Delta bukan candaan,” tegas Prof Zubaeri seperti yang diunggah melalui akun Twitternya.

Lebih jauh Profesor Zubairi mengatakan, Varian Delta diketahui menular dengan sangat cepat dari hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru.

“Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta,” papar guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Baca Juga: Kemenag Pastikan 26 Asrama Haji di Seluruh Indonesia Siap Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Hal itu yang kemudian menurut Prof Beri menjadi perhatian para ahli. Terlebih transmisi sangat cepat itu diketahui tidak hanya terjadi saja. “Makanya pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik,” terang Zubairi.

Dokter spesialis penyakit dalam itu pun mengungkapkan, Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam momen transmisi yang terekam di CCTV itu, virus didapati bertahan di udara cukup lama. “Sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi,” jelasnya.

Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding.

Baca Juga: Divonis 4 Tahun Penjara, Rizieq Shihab Langsung Ajukan Banding

Dengan karakteristik yang sangat mudah menular dalam hitungan detik itulah, maka  Varian Delta menurut Zubairi Djoerban menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Halaman:

Editor: Siti Baruni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah