TBC merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri Mycobaterium tubercolusis. Penyakit ini menular melalui udara dari droplet penderita saat bersin, batuk, maupun berbicara. Kuman TBC mampu bertahan selama beberapa jam dalam kondisi lingkungan yang lembab dan gelap.
TBC dapat menginfeksi semua orang di segala usia dan dapat menyerang berbagai organ tubuh seperti paru-paru, ginjal, usus, serta otak . Gejala TBC pada orang dewasa berupa batuk terus menerus selama 2-3 minggu bahkan hingga batuk darah, berat badan menurun, tubuh tersa letih dan lesu, serta berkeringat di malam hari.
Baca Juga: Kapolda Sulsel: Bom Gereja Katedral Makassar Kategori High Explosive, 14 Orang Jadi Korban
Rina menjelaskan TBC merupakan salah satu dari 10 penyakit penyebab kematian terbesar dunia. Bahkan menjadi penyebab kematian nomor satu di antara penyakit infeksi tunggal. Meskipun demikian, TBC dapat disembuhkan melalui pengobatan selama 6 bulan.
“TBC itu bisa disembuhkan. Obatnya sudah ditemukan dan disediakan gratis oleh pemerintah. Hanya saja memang pengobatannya lama sehingga menuntut ketaatan pasien dalam meminum obat,” paparnya.
Apabila pasien tidak taat dalam menjalani pengobatan, Rina menyebutkan bahwa hal ini bisa memperberat penyakit yang dapat menyebabkan kematian atau dapat menyebabkan kuman TBC resisten (kebal) terhadap obat. Kondisi TBC kebal obat ini memerlukan pengobatan yang lebih kompleks dan dalam jangka waktu panjang, serta efek samping yang lebih besar.
"Kalau sudah terjadi resistensi maka risiko kematiannya tinggi. Oleh sebab itu pasien harus benar-benar taat minum obat TBC sampai tuntas agar tidak terjadi resistensi," pungkas Rina.***