Waspada Predator Online Mengejar Anak Anda, Ini 6 tips yang Dapat Dilakukan oleh Orang Tua

11 Februari 2021, 13:17 WIB
Waspada cybercrime. /pixabay/Gerd Altmann /

PORTAL JOGJA - Waktu yang digunakan anak untuk berselancar di dunia maya memiliki resiko untuk mengalami ekspoitasi seksual online yang dilakukan predator online, cyberbullying dan lain sebagainya menurut UNICEF, organisasi PBB yang memperhatikan masalah anak pada 9 Februari 2021 lalu.

Hal ini sudah diprediksi sejak awal pandemi Covid-19 melanda dunia. Sebelum pandemi terjadi, kekerasan seksual online yang menimpa anak sudah termasuk banyak.

Apalagi kini anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar gawai, predator seksual online ditengarai akan lebih berani.

Baca Juga: 10 Makanan Penutup Cina yang Paling Populer untuk Inspirasi Hidangan Imlek, Ada Durian dan Cincau

Pengajaran sekolah memang sebagian besar atau seluruhnya menggunakan metode online, sehingga orang tua kadang abai dari memantau pergerakan dunia maya putra-putrinya.

Bukan hanya itu, kadang anakpun berkelit bahwa ia lama menggunakan gawai untuk mengerjakan tugas sekolah. Padahal sebagian besar dilakukan untuk bermain online dan melakukan aktifitas lain selain belajar.

Ada beberapa panduan yang dapat dilakukan orang tua agar anak dapat mewaspadai predator online saat berseluncur di dunia maya.

Baca Juga: Jadi Bahan Roasting, Ruben Onsu Kembali Gandeng Minola Sebayang

1.Anak diingatkan untuk menghindari menggunakan nama layar atau foto yang menggoda. Ini mengakibatkan perhatian yang tidak diinginkan dari predator online dan foto anak dapat disalahgunakan.

2.Bilang kepada anak untuk jangan mudah percaya bila disanjung orang tak dikenal atau baru dikenal secara online. Jelaskan pada anak untuk waspada karena predator online biasa menggunakan sanjungan untuk mencoba memulai hubungan dengan remaja.

3.Pandulah anak untuk jangan bicarakan hal yang terlalu pribadi, termasuk pembicaraan seksual. Anak harus mengakhiri percakapan yang menjurus kepada hal seksual atau pribadi yang dapat digunakan untuk memeras. Begitu anak terseret ke dalam percakapan (atau suatu hubungan), akan lebih sulit untuk dihentikan.

Baca Juga: Alissa Wahid Tanggapi Aisha Weddings Soal Pernikahan Anak di Bawah Umur, Itu Pasti Nikah Siri Tidak di KUA

4.Ingatkan anak bahwa orang tidak selalu seperti yang mereka katakan. Predator online yang berusia jauh lebih tua dari anak biasanya berpura-pura menggunakan foto atau identitas anak-anak dan remaja lain untuk berhubungan dengan anak secara online.

5.Orang tua harus menekankan pentingnya untuk jangan pernah anak mengatur untuk bertemu dengan seseorang yang ia temui secara online. Predator online mungkin mencoba mengatur pertemuan tatap muka dengan seorang anak atau remaja. Jangan tertipu meskipun orang tersebut tampak baik, menarik dari fotonya, itu bisa merupakan kamuflase.

6.Mintalah anak untuk segera berbicara dengan orang tua, guru atau orang lain yang terpercaya ketika ada yang membuatnya merasa tidak nyaman saat online. Orang tua harus segera mengecek dan menyimpan email atau komunikasi terkait hal tersebut karena mungkin diperlukan sebagai bukti.

Orang tua dan anak dapat melaporkan kecurigaan atas predator online kepada patrolisiber.id atau kpai.go.id.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler