Kampung Sayidan Yogyakarta: Kampung Arab Tanpa Orang Arab

- 30 Maret 2023, 04:08 WIB
Jembatan Sayidan Kota Yogyakarta
Jembatan Sayidan Kota Yogyakarta /jogjaprov.go.id /

PORTAL JOGJA- Nama Sayidan berasal dari fenomena adanya warga keturunan Arab (sayid) yang dahulu bermukim di kawasan tersebut. Sehingga kemudian dikenal dengan sebutan Kampung Sayidan.

Kampung Sayidan yang konon pernah tinggali orang-orang Arab tersebut. Nyatanya tidak menyisakan warga keturunan Arab yang tinggal di kampung tersebut. Hal ini mengingatkan keberadaan Keraton Yogyakarta yang berbentuk kesultanan dan rajanya bergelar Sultan dengan imbuhan gelar, Senapati Ing Ngalaga Khalifatullah Sayidin Panatagama. Namun, sistem pemerintahan dan kebudayaannya sangat kental dengan nuansa Jawa.

Kampung Sayidan berada di Pusat Kota Yogyakarta. Kilometer 0 Kota Yogyakarta hanya berjarak sekitar 1,5 km dari Sayidan. Tepatnya, Sayidan ada di sebelah timur kilometer 0. Kilometer 0 sendiri adalah sumbu di perempatan Benteng Vredeburg, Kantor Pos, Kantor BNI, dan Gedung Agung.

Baca Juga: FIFA Resmi Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Penanda yang cukup mudah dikenali jika hendak ke Sayidan adalah Jembatan Sayidan. Ada tulisan besar huruf latin di sana, berikut tulisan huruf Jawa. Bangunan Jembatan Sayidan seperti pada jembatan umumnya. Namun, di bagian ujung ada semacam bangunan mirip pos penjaga. Hanya saja ini tidak difungsikan sebagai pos jaga, namun sebagai pintu masuk.

Kampung Sayidan berlokasi di pinggir Bantaran Kali Code, salah satu sungai penting yang membelah Kota Yogyakarta. Jembatan Sayidan menghubungkan Jalan Pangeran Senopati dengan Jalan Sultan Agung.

Boleh dikata, jembatan ini juga menjadi penghubung antara Keraton Yogyakarta dengan Puro Pakualaman. Di zaman Belanda, dua kerajaan ini terpisah. Kini, Sultan Yogyakarta menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara Paku Alam dari Pakualaman menjadi wakilnya.

Kampung Sayidan berada di sisi barat sebelah selatan Jembatan Sayidan. Di hadapannya atau di timur sebelah selatan jembatan adalah kampung Bintaran Kulon. Di sisi utara jembatan ada Kampung Jagalan Beji. Kampung ini terletak di sisi timur Kali Code. Sementara di hadapannya ada Kampung Ratmakan.

Beberapa tempat yang menarik dikunjungi di kawasan ini antara lain, kampung-kampung di pinggiran Bantaran Kali Code yang terus berbenah. Bagi yang suka blusukan ke Kawasan Urban, Sayidan dan kampung-kampung di sekitarnya menawarkan keunikan tersendiri.

Pengunjung yang ingin datang bisa menikmati sajian kuliner angkringan di pinggir sungai. Tak jauh dari jembatan Sayidan ada pula Bakmi Kadin yang melegenda. Terus ke arah timur di halaman Puro Pakualaman juga asyik buat nongkrong. Tak jauh darinya juga ada ayam goreng Bu Tini yang terkenal lezat itu.

Di sisi barat ke arah selatan ada bangunan mirip gereja bergaya gothic dengan menara dan kubah yang unik. Apakah benar itu sebuah gereja, tokoh warga di sana mengatakan, sebenarnya bangunan itu hanya rumah biasa. Pemiliknya seorang pengusaha batik. Rumah itu dulu juga digunakan untuk produksi batik. Namun, tidak digunakan secara khusus untuk kegiatan keagamaan.

Di dekatnya ada sebidang tanah kosong dengan tembok penuh mural. Kedua tempat ini pernah menjadi lokasi syuting Film Surat Cinta untuk Starla. Banyak yang memanfaatkan lokasi ini untuk foto selfie.

Keberadaan Kampung Sayidan yang berada di sepanjang Bantaran Kali Code bagian tengah. Maka tak heran jika atraksi dan daya tarik wisata yang dikembangkan berbasis air, yaitu perahu dengan menggunakan perahu karet atau ban truk. Di sisi lain juga dikembangkan potensi kerajinan, kuliner, dan interaksi sosial keagamaan Islam khususnya setiap bulan Ramadan.

Lingkungan pemukiman penduduk di Kampung Sayidan sangat unik dan terasa khas. Hal ini akan memberi pengalaman tersendiri ketika melakukan blusukan sambil berinteraksi dengan masyarakat. Mengingat di Kampung Sayidan, juga terdapat kegiatan sehari-hari masyarakat terkait dengan kegiatan usaha ekonomi sehingga bisa sambil membeli produknya.

Baca Juga: Bupati Sleman Dorong Percepatan Tanam Komoditas Padi Melalui Rice Transplanter

Kampung Sayidan dulu tidak begitu dikenal luas sebelum ada lagu berjudul “Di Sayidan” karya Shaggydog yang merupakan band musik asal Yogyakarta. Bahkan mungkin juga bagi sebagian kecil orang Yogyakarta sendiri.

Semenjak lagu tersebut viral, rupanya banyak yang penasaran dengan lirik salah satu lagunya terdapat kalimat, “di Sayidan, di jalanan, angkat sekali lagi gelasmu kawan...”

Lagu-lagu Shaggydog kebanyakan berirama reggae dan ska. Dengan notasi riang, mudah didengar, dan lirik yang apa adanya. Mendengarkan lagu-lagunya membuat badan serasa ingin bergoyang.***

 

Editor: Chandra Adi N

Sumber: jogjaprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah