Network
PORTAL JOGJA - Kota Trowulan salah satu wilayah di Jawa Timur yang diduga kuat sebagai ibukota kerajaan Majapahit. Hal menarik dari arsitektur bangunan kerajaan Majapahit memiliki ciri khas yaitu bentuk paviliun atau pendopo.
Bukan hanya arsitektur bangunan unik, tetapi juga teknologi yang digunakan dengan memakai batu merah dalam proses pembangunannya.
Arsitektur bangunan seperti itu menunjukkan tata kota Trowulan sebagai ibukota Majapahit disebut-sebut sangat maju peradapan dizamannya.
Lokasi Ibukota Kerajaan Majapahit di Daerah Pedalaman Dilansir portaljogja.com dari laman propetyinside.id tidak hanya arsitektur bangunan yang megah dan teknologi tinggi dizamannya, tetapi juga letak wilayah kerajaan Majapahit di daerah pedalaman yang strategis tepatnya kawasan lembah sungai Berantas.
Baca Juga: Mengungkap Keruntuhan Majapahit, Pergolakan Politik Pasca Hayam Wuruk dan Terjadi Perang Paregreg
Kawasan tersebut yang memiliki beberapa anak sungai bisa digunakan transportasi perahu sampai ke hulu.
Lokasi Trowulan berada daerah pedalaman sampai-sampai Ma Huan pelaut china yang saat ikut perjalanan Laksamana Cheng Ho harus masuk Surabaya karena lokasi ibukota Majapahit di kawasan pedalaman.
Ada alasan yang mendorong Majapahit memilih letakTrowulan di daerah pelosok pedalaman yaitu keamanan. Kemudian alasan lain mengambil wilayah Trowulan sebagai ibukota Majapahit yakni daerahnya subur.
Keberadaan sungai Berantas yang hubungkan Ujung Galuh, Surabaya dengan dermaga Pamotan di Sidoarjo juga menjadi alasan mengapa kemudian Trowulan akhirnya dipilih sebagai ibukota Majapahit.
Banyak pakar arkeologi meyakini Trowulan sebagai ibukota kerajaan Majapahit. Dilansir dari laman pwmu.com berdasar catatan pelaut China Ma Huan saat ikut perjalanan Laksamana Cheng Ho di kerajaan Majapahit
