Sejumlah Pihak Serukan Cegah Eskalasi di Timur Tengah, Pasca Serangan Balasan Iran

- 15 April 2024, 21:48 WIB
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menjadi salah satu pihak yang meminta pencegahan eskalasi di Timur Tengah.
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menjadi salah satu pihak yang meminta pencegahan eskalasi di Timur Tengah. /ANTARA/Anadolu/tm/am./

PORTAL JOGJA - Dipicu adanya serangan balasan Iran terhadap Israel pada Sabtu 13 April 2024 yang berpotensi memperburuk keadaan di Timur Tengah, sejumlah pihak menyerukan agar mencegah eskalasi lebih lanjut atas situasi di Timur Tengah.

Sebagaimana dilansir Xinhua yang kemudian dikutip ANTARA, salah satunya adalah seruan dari para pemimpin Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) yang pada Minggu 14 April 2024 bertemu secara virtual. Seperti diketahu G7 terdiri dari Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Jepang, ditambah dengan perwakilan-perwakilan tinggi Uni Eropa.

Mereka menekankan pentingnya menghindari eskalasi atau peningkatan intensitas konflik lebih lanjut. Juga meminta kepada semua pihak menahan diri dari tindakan dapat memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Iran Sebut Serangan Balasan ke Israel Sesuai Pasal 51 Piagam PBB

"Untuk itu, G7 menyerukan diakhirinya krisis di Gaza melalui penghentian permusuhan dan pembebasan sandera (Israel) oleh Hamas. Para pemimpin G7 juga berjanji untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Palestina," kata pernyataan yang dilansir Xinhua, dan dikutip ANTARA di Jakarta pada Senin 15 April 2024.

Senada dengan himbauan Group of Seven, para pemimpin Uni Eropa (UE) juga menyerukan hal yang sama. Salah satunya Presiden Dewan Eropa, Charles Michel yang menuliskan pernyataanya melalui media sosial.

"Segalanya harus dilakukan demi mencegah eskalasi regional lebih lanjut. Pertumpahan darah harus dihindari. Kami akan terus mengikuti situasi ini dengan saksama bersama mitra-mitra kami," ucapnya di media sosial.

Melalui media sosial, Presiden Komisi Eropa yaitu Ursula von der Leyen dan Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan yakbi Josep Borrell juga menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri.

Baca Juga: Kunjungi Perlintasan Rafah Sekjen PBB Sesalkan Pengepungan Israel di Gaza

Pihak China melalui juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri China pada Minggu 14 April 2024 juga meminta pihak-pihak terkait agar bersikap tenang dan menahan diri demi mencegah eskalasi lebih lanjut. Disebutkan pula bahwa apa yang sedang terjadi sekarang ini adalah dampak limpahan terbaru dari konflik Gaza.

China menegaskan Seharusnya tidak ada lagi penundaan dalam menerapkan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2728 dan sekaligus pertikaian ini harus diakhiri sekarang. Kepada negara-negara yang memiliki pengaruh, China meminta agar mereka mengambil peran yang konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan tersebut.

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus juga ikut menyatakan prihatin terhadap eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah. Paus menyeru tentang penghentian situasi itu. Ia juga menyebut tentang tidak boleh adanya suatu negara yang mengancam eksistensi negara lain. Sudah seharusnya semua negara hidup berdampingan secara damai.

Baca Juga: Mesir Serukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza dan Menolak Pemindahan Paksa Warga Palestina

“Saya menyeru secara tulus (kepada semua pihak) untuk menghentikan segala tindakan yang dapat memicu kekerasan yang semakin parah, dengan risiko menarik kawasan Timur Tengah pada konflik militer yang lebih buruk,” kata Paus dalam pernyataannya di media sosial, pada Minggu 14 April 2024.

Pimpinan Gereja Katolik itu mengharapkan segera adanya gencatan senjata di Jalur Gaza dan negosiasi secepatnya dilaksanakan guna mengakhiri konflik berkepanjangan ini.

“Hendaknya semua bangsa mendukung perdamaian dan membantu rakyat Israel dan Palestina hidup di dua negara yang saling berdampingan dengan aman,” kata sosok yang bernama lahir Jorge Mario Bergoglio.

Baca Juga: Sekjen ASEAN Serukan Pemimpin Dunia Hentikan Perang Israel-Hamas

Seperti diketahui bahwa Iran pada Sabtu malam 13 April 2024 melakukan serangan balasan ke Israel dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak. Pertikaian antara kedua negara ini dipicu adanya serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu. Terdapat tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting yang tewas dalam kejadian itu.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Xinhua dan ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah