APBN Kacau, Xanana Gusmao Ajak Rakyat Timor Leste Minggat dari Negaranya

- 24 September 2020, 19:04 WIB
Penggerak kemerdekaan Xanana Gusmao jengkel dengan pemerintah dan mengajak rakyatnya minggat dari negaranya.
Penggerak kemerdekaan Xanana Gusmao jengkel dengan pemerintah dan mengajak rakyatnya minggat dari negaranya. /Foto: ANTARA/Suwanti/

PORTAL JOGJA - Penggerak kemerdekaan Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao gusar.

Menjadi negara merdeka ternyata tak membuat Timor Leste seketika sejahtera.

Pasalnya, banyak warga Timor Leste mulai berpikir dan prihatin akan kesinambungan keuangan pemerintah yang sebenarnya.

Baca Juga: ShopeePay Gandeng KALCare dan K24Klik Permudah Akses Kebutuhan Produk Kesehatan

Xanana Gusmão meyakini bahwa Timor Leste memiliki dana abadi di bank New York, Amerika Serikat.

Xanana sangat yakin bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara akan disahkan dengan suara mayoritas di Parlemen Nasional.

“Anggaran bisa saja disetujui, tapi prosedurnya bermasalah, maka Angela Freitas diminta untuk tidak menurunkan People Power untuk melengserkan Presiden Republik, biarkan saja dia turun,” kata Xanana di Dili akhir pekan lalu.

Baca Juga: Gelombang 9 Belum Selesai, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 Ditunda

Sebagaimana dilaporkan Zona Jakarta, Xanana menambahkan, dana minyak masih ada. Namun menurutnya, jika pemerintah saat ini memimpin 10 tahun lagi, semua orang (di Timor Leste) akan mati.

“Hanya untuk membayar hotel yang digunakan untuk karantina, membayar katering juga tidak tahu bagaimana uang mengalir, tapi menutup mata untuk proyek darurat," ujar Xanana Gusmao.

"Artinya selama 10 tahun mereka terus memimpin, lebih baik kita kabur ke suatu tempat, jika mereka memimpin 10 tahun lebih, jangan sebut kota," tegasnya.

Baca Juga: Daftar HP Terbaik Harga Rp 1 Jutaan, Ini Spesifikasinya

Sudah hampir dua tahun pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak sampai saat ini tidak memiliki anggaran negara.

Dikutip dari The Oekusi Post, Senin 21 September 2020) sebuah laporan trimestral dari Banco Central Timor-Leste (BCTL) baru-baru ini mengumumkan bahwa dana abadi minyak bumi Timor Leste (Fundu Petróleu) saat ini telah mencapai 18,4 miliar dolar AS.

Dana abadi itu rapat tersimpan di New York, Amerika Serikat (AS). Timor Leste harus cermat menggunakan dana itu.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Kamis 24 September 2020 - Retro, Batik dan UBS

Banyak orang di Timor Leste mulai berpikir dan prihatin akan kesinambungan keuangan pemerintah yang sebenarnya, terutama rencana pemerintah yang menganggarkan dana senilai 1,4 miliar dolar AS untuk tahun 2021.

Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, pada 4 Agustus 2020 lalu menyelenggarakan seminar tentang APBN, menandai dimulainya penyusunan APBN 2021 (OJE) di Auditorium Xanana Gusmão, Dili.

Seminar mengangkat tema “anggaran untuk pemulihan dan penguatan pembangunan” dengan tujuan utama membahas semua prioritas nasional berdasarkan program pemerintah, rencana strategis pembangunan nasional, semua tujuan pembangunan berkelanjutan, pencapaian politik dan keuangan, dampak Covid-19 dan rencana pemulihan ekonomi menentukan paket fiskal tahun 2021 yang terintegrasi untuk kebutuhan nyata negara.

Baca Juga: Daftar Harga HP Samsung Galaxy Terbaru September 2020 : Mulai Dari Seri Galaxy A Hingga Galaxy Fold

Artikel ini telah tayang di zonajakarta.pikiran-rakyat.com dengan judul: Parah! Xanana Gusmao Jengkel dengan Negaranya Sendiri dan Suruh Rakyatnya Minggat dari Timor Leste

Menteri Keuangan Fernando Hanjam dalam intervensinya mengatakan, seminar ini untuk merefleksikan komitmen pemerintah dalam penyusunan APBN 2021 guna merespon dampak wabah Covid-19, terutama pemulihan ekonomi atau rekonstruksi dan juga untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan pencapaian kualitas pekerjaan umum bagi masyarakat.

Perdana Menteri Taur Matan Ruak melalui sambutannya pada acara pembukaan seminar mengingatkan bahwa "2020 adalah tahun yang penuh tantangan, karena dulu APBN tidak lolos di Parlemen Nasional, yang memaksa negara hanya menggunakan dana dua desimal dengan situasi politik baru di parlemen untuk mendukung pemerintah, tanpa pemilihan awal.

Baca Juga: Biaya Pengobatan Pekerja yang Terpapar Covid-19 Akan Ditanggung Pemerintah

"Masalah belum selesai karena setelah itu terjadi lagi bencana alam pada 13 Maret dan 22 Mei yang merusak rumah dan fasilitas umum masyarakat dengan kerugian hingga $ 50 juta," katanya.

"Belum lagi munculnya Covid-19 yang tidak hanya berdampak terhadap sanitasi dan kurangnya peralatan medis, tetapi memicu dampak ekonomi dan sosial ” tambah Matan Ruak.

Menanggapi semua tantangan tersebut, kepala pemerintahan menyebut kematangan jajaran pemerintah dan warga negara yang meningkat signifikan, karena tidak hanya menghadapi berbagai masalah, tetapi juga mencari solusi.*** (zonajakarta.pikiran-rakyat.com/Beryl Santoso)

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah