Network
PORTAL JOGJA – Gempa bumi berkekuatan M5,9 yang mengguncang Afghanisttan pada Rabu 22 Juni 2022 dini hari telah menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan mengakibatkan sekira 1.500 orang lainnya mengalami luka-luka.
Dilansir dari Al Jazeera, Provinsi Paktika di Afghanistan timur merupakan wilayah yang mengalami kerusakan paling parah.
Departemen Kebudayaan dan Informasi Taliban menyebutkan, ketika penyelamat berusaha mencapai lokasi bencana di provinsi terpencil Paktika dan Khost korban telah mencapai ribuan.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 1443 H Tanggal 9 Juli meski Berpotensi Beda
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan, gempa yang semula diperkirakan berkekuatan 6,1 yang kemudian direvisi menjadi 5,9 itu berpusat di sekitar 46 km dari kota Khost, dekat perbatasan Pakistan.
Kepala Departemen Penerangan dan Kebudayaan Muhammad Amin Huzaifa mengungkapkan, di saat orang sibuk menggali kuburan bagi korban meninggal akibat gempa, hujan turun. Sementara tak sedikit warga yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.
“Orang-orang menggali kuburan demi kuburan, hujan juga turun, dan semua rumah hancur. Orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan,” kata Amin Huzaifa seperti dikutip Portal Jogja dari Al Jazeera.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di DIY Hari Ini Kamis 23 Juni 2022, Simak Lokasi dan Waktu Lengkapnya
Wakil perwakilan khusus PBB untuk Afghanistan Ramiz Alakbarov mengatakan, sedikitnya 2.000 rumah hancur di wilayah itu, di mana rata-rata setiap rumah tangga memiliki tujuh atau delapan orang yang tinggal di dalamnya.
Gempa di Pakistan tersebut juga dirasakan hingga negara tetangga seperti India bahkan Myanmar. Kendala terbesar dalam upaya penyelamatan adalah letak beberapa desa yang berada di daerah terpencil di pegunungan, yang membutuhkan waktu cukup lama untuk mengatasinya.***
