Network
PORTAL JOGJA – Anggota Dewan Direksi Perusahaan Peziarah Eropa, Amerika, dan Australia Imad Qari menyatakan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah memastikan bahwa jemaah haji dari Eropa, Amerika Utara, dan Australia dapat mendaftar secara elektronik untuk musim haji tahun ini.
Imad Qari mengungkapkan, keputusan ini bertujuan untuk mengarahkan penjualan layanan kepada para peziarah Eropa, Amerika dan Australia.
Dilansir dari Arab News, dengan pendaftaran elektronik ini tidak ada mediator eksternal, dan berpengaruh pada penurunan biaya.
Jemaah haji dari negara-negara tersebut menurut Qari dapat mendaftarkan diri dengan menyerahkan dokumen resmi, termasuk paspor dan surat-surat vaksinasi yang diperlukan untuk Covid-19.
Selanjutnya para pendaftar akan memasuki proses undian untuk paket yang sesuai dan menyelesaikan proses pembayaran online. Setelah itu, permohonan dikirim ke Kementerian Luar Negeri untuk menerbitkan visa dengan berkonsultasi dengan Pusat Informasi Kementerian Haji dan Umrah.
Lebih lanjut Qari mengungkapkan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan lima langkah untuk e-registrasi haji, yaitu:
- Langkah pertama pendaftaran yang sesuai dengan preferensi pemohon pada tanggal 3 s.d. 6 Juni 2022.
- Verifikasi dokumen yang diperlukan pada tanggal 6 s.d. 8 Juni 2022.
- Pemilihan atau pengundian pemohon yang memenuhi syarat untuk berhaji pada tanggal 10 Juni 2022.
- Pembayaran melalui platform Mutawwif setelah pengumuman calon yang bisa berangkat haji pada tanggal 11 s.d. 12 Juni 2022.
- Penerbitan visa haji bagi pemohon yang telah menyelesaikan proses pembayaran pada 14 Juni 2022.
Baca Juga: Cuaca di Bern Swiss Hujan dan Badai, Proses Pencarian Eril di Sungai Aare Masih Berlangsung
Ketua Yayasan Peduli Haji dan Umrah Dunia, Mohien Tutla mengatakan, kebijakan tersebut merupakan pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji yang berhubungan langsung dengan ratusan ribu calon Jemaah haji tanpa perantara.
Tutla pun menyoroti bahwa budaya eksploitasi telah berkembang, dimana kelompok penyelenggara haji sering mengambil keuntungan dan memanipulasi harga yang tidak sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan Kementerian Haji dan Umroh. ***
