Baca Juga: SNMPTN 2022 Diumumkan, UGM Terima 2.690 Calon Mahasiswa Baru, Soshum 843 dan Saintek 1.847 Peserta
Zachary Paikin, peneliti di Pusat Studi Kebijakan Eropa menyebut kedua pihak perlu menyesuaikan bahasa masing-masing agar perundingan damai tercapai.
Zachary Paikin, peneliti di Pusat Studi Kebijakan Eropa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa “mendorong” untuk melihat “kedua belah pihak menyesuaikan bahasa mereka sedikit lebih hati-hati”.
Dalam gagasan pertemuan kedua belah pihak mengarah bukan perubahan rezim di Kyiv, melainkan cara mempertahan wilayah Donbass.
Menguasai Donbass menjadi salah satu cara memperpanjang invasi ke Ukraina yang tadinya berminggu-minggu bisa jadi berbulan-bulan dengan berbagai alasan.
Bahkan kini terlihat pasukan Rusia berkumpul kembali dan memperbaiki masalah taktis dan logistik yang serius di militer Rusiar. Perbaiki logisik dan tastik militer Rusia kemungkinan sedang menyusun rencana baru dan strategi perang.
Menurut Kepala intelijen Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan Putin masih bisa bertujuan untuk membagi negara dengan cara seperti Korea.
Hal tersebut dilakukan untuk memaksakan garis pemisah antara wilayah yang diduduki dan tidak diduduki pada kawasan Ukraina
Kepala intelijen Ukraina Kyrylo Budanov kondisi itu memaksa mereka melakukannya pasca gagal merebut Kyiv dan Mariupol beberapa waktu yang lalu. Maka strategi sekarang lebih fokus selatan dan timur Ukraina