PORTAL JOGJA - Semenjak invasi Rusia ke Ukraina membuat kondisi warga negara itu makin memprihatinkan bukan hanya banyak terbunuh karena serangan bom.
Tetapi juga tewas akibat kehabisan stok makanan kemudian lebih mengenaskan lagi perlakuan pasukan Rusia terhadap warga negara Ukraina yang kasar dan penuh kekejaman.
Dilansir portaljogja.com dari laman al-jazeera.com hal terlihat jelas dari perlakuan Rusia pada tokoh Tatar Krimea yang telah jatuh di bawah kendali tentara Rusia setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Seorang wakil Dewan Regional Zaporizhzhia dan direktur Museum Kota Melitopol, dia telah menjadi pendukung kuat untuk konstituennya.
Baca Juga: Tragedi Besar Muncul di Ukraina, Setelah Anekasasi Krimea 2014
Termasuk penduduk lokal sekitar 12.000 Tatar Krimea – sebuah kelompok Muslim yang berasal dari dekat Krimea, wilayah yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.
Analis mengatakan perlakuan Rusia terhadap Tatar Krimea menunjukkan kemungkinan taktik terhadap perbedaan pendapat di wilayah Ukraina yang baru direbut.
Pasukan Rusia bertanya kepadanya tentang Azad, sebuah organisasi Tatar Krimea lokal, serta nama dan alamat para aktivis dan pemimpin opini di daerahnya.
Ibragimova menolak memberikan informasi apa pun kepada orang-orang itu dan mengatakan kepada mereka bahwa tindakan mereka ilegal.