Kebutuhan Hidup Meningkat Sejumlah Perempuan Arab Saudi Memilih Jadi Pengemudi Taksi Online

- 13 Maret 2022, 20:22 WIB
Ilustrasi Taksi Online
Ilustrasi Taksi Online /Pixabay/@Foundry /

PORTAL JOGJA - Sejumlah wanita di Arab Saudi memilih untuk menjadi pengemudi taksi online guna mendapatkan penghasilan tambahan di tengah meningkatnya kebutuhan hidup.

Seperti yang dilakukan seorang wanita Arab Saudi Fahda Fahd, yang menjadi pengemudi taksi online di salah satu aplikasi transportasi online khusus wanita.

Wanita berusia 54 tahun ini menjadi pengemudi taksi online saat dirinya tidak bekerja penuh waktu di pusat layanan kesehatan.

Fahd mengatakan keluarganya mendukung pekerjaan keduanya, dengan dua syarat, tidak ada perjalanan jauh atau laki-laki sebagai penumpang.

Baca Juga: Menag Yaqut Akui Indonesia Belum Terima Undangan Arab Saudi Terkait Ibadah Haji

"Saya memutuskan untuk bekerja sebagai sopir taksi untuk mendapatkan penghasilan tambahan," kata Fahd seperti dilansir portaljogja.com dari AFP

"Gaji saya tidak cukup untuk ketiga anak saya, dan terutama untuk putri saya yang berkebutuhan khusus," katanya.

Reformasi sosial yang menyeluruh, termasuk mencabut larangan mengemudi wanita telah mengubah kehidupan banyak orang Arab Saudi.

Fahd mengatakan gajinya sebesar 4.000 riyal Saudi (Sekitar Rp 15 Juta) sebulan dari pekerjaan tetapnya tidak cukup, saat mengemudi ia menghasilkan 2.500 riyal (Sekitar Rp 9,5 juta).

Fahd biasanya berangkat sebelum shiftnya dimulai pada jam 2 siang, terkadang menerima penumpang dalam perjalanan pulang pada jam 10 malam, dan mengatakan bahwa dia menghargai jam kerja yang fleksibel.

"Ini memungkinkan saya untuk membantu suami saya yang sudah pensiun membayar tagihan bulanan dan untuk kebutuhan sekolah anak-anak saya," katanya.

Biaya merangkak naik di Arab Saudi, yang didorong untuk mengurangi ketergantungan ekonominya pada minyak dan pada Juli 2020 pajak pertambahan nilai naik menjadi 15 persen.

Desember lalu, biaya transportasi naik 7,2 persen dari tahun-ke-tahun, yang merupakan bagian dari kenaikan 1,2 persen dalam harga konsumen.

Pada saat yang sama, jutaan wanita Saudi mencari pekerjaan karena pekerjaan wanita mendapatkan penerimaan di masyarakat yang sebelumnya didominasi kaum laki-laki.

Untuk pertama kalinya perempuan yang bekerja lebih dari sepertiga dari angkatan kerja tahun lalu, menurut angka dari pemerintah.

Saat ini para perempuan Arab Saudi terlihat biasa melayani pelanggan di restoran, kafe, dan toko sepatu, mengisi pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh tenaga kerja asing. 

Secara tradisional, wanita Saudi dilarang bergaul dengan pria di luar keluarga besar mereka.

Baca Juga: China Catat Jumlah Kasus Harian Hampir Capai Angka 3.400, Terburuk Selama Pandemi

Insaf (bukan nama sebenarnya), seorang ibu tiga anak berusia 30 tahun, mengatakan dia beralih ke mengemudi setelah suaminya meninggal tiba-tiba.

"Dia tidak meninggalkan kami banyak uang, jadi saya harus bekerja untuk menghidupi anak-anak saya," katanya kepada AFP. 

"Saya menggunakan mobil almarhum suami saya untuk mengantar perempuan dan anak-anak di lingkungan sekitar ke sekolah atau pusat perbelanjaan. Pekerjaan saya sebagai pengemudi telah memberi saya kesempatan baru dalam hidup," katanya.

Sejak 2018, lebih dari 200.000 wanita telah memperoleh SIM, dengan penjualan mobil meningkat lima persen tahun lalu, menurut laporan media.

Salah seorang penumpang asal Mesir Aya Diab (29), mengatakan dia lebih nyaman berurusan dengan wanita. 

"Saya merasa seperti sedang bersama saudara perempuan saya," katanya.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah