Pembuat Obat Teva Memicu Kecanduan Opioid di New York, Menurut Juri

- 31 Desember 2021, 12:35 WIB
Ilustrasi obat. Teva Pharmaceutical Industries Ltd (TEVA.TA) memicu kecanduan opioid di negara bagian New York,
Ilustrasi obat. Teva Pharmaceutical Industries Ltd (TEVA.TA) memicu kecanduan opioid di negara bagian New York, /Pixabay

PORTAL JOGJA – Teva Pharmaceutical Industries Ltd (TEVA.TA) memicu kecanduan opioid di negara bagian New York, menurut juri pada hari Kamis, sebuah kemunduran bagi perusahaan yang masih menghadapi ribuan tuntutan hukum terkait opioid lainnya di seluruh Amerika Serikat.

Putusan itu, yang mengikuti persidangan pengadilan negara bagian New York selama hampir enam bulan dalam kasus yang diajukan oleh negara bagian dan dua kabupatennya, tidak termasuk ganti rugi, yang akan ditentukan kemudian. Juri berunding lebih dari delapan hari sebelum mencapai vonis.

Saham Teva, yang telah diperdagangkan lebih tinggi, turun lebih dari 7 poin persentase di New York menyusul keputusan tersebut. Dalam perdagangan sore mereka turun 40 sen, atau 4,7 persen, pada 8,03 dolar AS.

Jaksa Agung New York Letitia James menyebut hasilnya sebagai "hari yang signifikan" bagi negara bagian dan untuk "setiap keluarga dan komunitas yang terkoyak oleh opioid." Jayne Conroy dan Hunter Shkolnik, yang masing-masing mewakili kabupaten Suffolk dan Nassau, juga memujinya sebagai "kemenangan besar".

Baca Juga: Kebakaran Rumput ColoradoAS Akibat Angin Hancurkan Ratusan Rumah, Membuat Ribuan Orang Mengungsi

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan: "Teva Pharmaceuticals sangat tidak setuju dengan hasil hari ini dan akan mempersiapkan banding cepat serta terus mengejar pembatalan pengadilan."

Dikatakan negara bagian dan kabupaten tidak memberikan bukti resep medis yang tidak perlu, perintah yang mencurigakan atau dialihkan.

New York dan kabupaten lainnya menuduh pembuat obat yang berbasis di Israel itu terlibat dalam praktik pemasaran menyesatkan yang memicu kecanduan opioid di negara bagian itu, termasuk dengan mendorong obat-obatan untuk penggunaan di luar label.

Mereka fokus pada Actiq dan Fentora, obat nyeri kanker yang dibuat oleh Cephalon Inc, perusahaan yang dibeli Teva pada 2011, serta opioid generik yang dijual oleh Teva.

Baca Juga: Tesla Tarik Hampir Setengah Juta Mobil Listrik Karena Masalah Keamanan

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah