Presiden Amerika Serikat Joe Biden Menandatangani RUU Pertahanan Senilai 770 Miliar Dolar AS

- 28 Desember 2021, 20:26 WIB
dukungan kuat dari Demokrat dan Republik
dukungan kuat dari Demokrat dan Republik //REUTERS/Evelyn Hockstein

PORTAL JOGJA – Presiden A.S. Joe Biden menandatangani undang-undang Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, atau NDAA, untuk tahun fiskal 2022, yang mengesahkan 770 miliar Dolar AS dalam pengeluaran pertahanan, Gedung Putih mengatakan pada hari Senin.

Awal bulan ini, Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat memberikan suara sangat besar untuk RUU pertahanan dengan dukungan kuat dari Demokrat dan Republik untuk kebijakan pengaturan undang-undang tahunan untuk Departemen Pertahanan.

“Undang-undang tersebut memberikan manfaat vital dan meningkatkan akses keadilan bagi personel militer dan keluarga mereka, dan termasuk otoritas penting untuk mendukung pertahanan nasional negara kita,” kata Biden dalam sebuah pernyataan setelah menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.

Baca Juga: Presiden AS Biden DimintaTerus Fokus Pada 'Membangun Kembali Lebih Baik', Mendesak Tindakan Eksekutif

NDAA diawasi dengan ketat oleh banyak industri dan kepentingan lainnya karena ini adalah satu-satunya undang-undang utama yang menjadi undang-undang setiap tahun dan karena membahas berbagai masalah. NDAA telah menjadi undang-undang setiap tahun selama enam dekade.

Mengotorisasi pengeluaran militer sekitar 5% lebih banyak daripada tahun lalu, NDAA 2022 fiskal adalah kompromi setelah negosiasi intens antara DPR dan Senat Demokrat dan Republik setelah terhenti oleh perselisihan mengenai kebijakan China dan Rusia.

Ini termasuk kenaikan gaji 2,7% untuk pasukan, dan lebih banyak pembelian pesawat dan kapal Angkatan Laut, di samping strategi untuk menghadapi ancaman geopolitik, terutama Rusia dan China.

NDAA mencakup 300 juta Dolar AS untuk Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina, yang memberikan dukungan kepada angkatan bersenjata Ukraina, 4 miliar Dolar AS untuk Inisiatif Pertahanan Eropa dan 150 juta Dolar AS untuk kerjasama keamanan Baltik.

Baca Juga: Korban Tewas Akibat Banjir Brasil Meningkat Dalam 'Bencana Terburuk' di Negara Bagian Bahia

Di China, RUU itu mencakup 7,1 miliar Dolar AS untuk Inisiatif Pencegahan Pasifik dan pernyataan dukungan kongres untuk pertahanan Taiwan, serta larangan Departemen Pertahanan untuk mendapatkan produk yang diproduksi dengan kerja paksa dari wilayah Xinjiang China.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah