WHO Peringatkan Omicron Lebih Cepat Menular, Bisa Infeksi Penerima Vaksin, 12 Negara Bagian India Terkena

- 21 Desember 2021, 16:35 WIB
ilustrasi kasus terinfeksi Varian Omicron. WHO Peringatkan Omicron Lebih Cepat Menular, Bisa Infeksi Penerima Vaksin, 12 Negara Bagian India Terkena
ilustrasi kasus terinfeksi Varian Omicron. WHO Peringatkan Omicron Lebih Cepat Menular, Bisa Infeksi Penerima Vaksin, 12 Negara Bagian India Terkena //CDC/Pexels

PORTAL JOGJA - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan Covid-19 varian Omicron lebih cepat menular daripada varian Delta.

Salah satu ancaman nyata varian Omicron adalah virus ini dapat menginfeksi penerima vaksin atau pasien sembuh Covid-19.

"Ada bukti konsisten bahwa Omicron secara signifikan menyebar lebih cepat ketimbang varian Delta," kata dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers di Jenewa.

"Dan kemungkinan orang-orang yang sudah divaksin atau sembuh dari Covid-19 dapat terinfeksi atau kembali terinfeksi," katanya.

Kepala ilmuan WHO Soumya Swaminathan mengatakan bahwa varian Omicron berhasil lolos dari beberapa respons imun.

Baca Juga: Varian Omicron Dominasi Kasus Covid-19 di Amerika, Sumbang 73 Persen Kasus Yang Membumbung Tinggi

Hal itu berarti program vaksinasi booster yang sedang berlangsung di banyak negara harus menargetkan orang-orang dengan sistem imun yang lemah.

Omicron tampaknya lebih lincah menghindari antibodi yang dihasilkan dari sejumlah vaksin Covid-19, namun ada bentuk imun lain yang mungkin mencegah infeksi dan penyakit.

"Kami tidak percaya bahwa semua vaksin akan menjadi tidak efektif sama sekali," kata Swaminathan.

Pakar WHO Abdi Mahamud dilansir Antara menambahkan: "Meski kami melihat antibodi netralisasi menurun, hampir semua data menunjukkan bahwa T-sel masih utuh, itulah yang kami benar-benar butuhkan."

Selagi pertahanan antibodi dirusak dari beberapa penjuru, ada harapan bahwa T-sel, yang menjadi pilar kedua dalam respons imun, mampu mencegah penyakit parah dengan menyerang sel manusia yang terinfeksi.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF 22 Desember 2021 Raih Diamond FF, Pink Devil, sampai M1014 Underground dari Garena

Swaminathan menuturkan: "Tentunya ada sebuah tantangan, banyak monoklonal yang tidak ampuh melawan Omicron".

Akan tetapi tim WHO juga memberikan sejumlah asa kepada dunia yang sedang menghadapi gelombang baru bahwa 2022 akan menjadi tahun di mana pandemi akan berakhir melalui pengembangan generasi vaksin kedua dan ketiga, pengembangan lebih lanjut dari pengobatan antimikroba dan inovasi lainnya.

Pandemi telah menelan lebih dari 5,6 juta korban jiwa di seluruh dunia.

"(Kami) berharap mampu menjadikan penyakit ini, penyakit yang relatif ringan yang mudah dicegah, yang mudah diobati ... dan berharap dapat mengatasinya dengan mudah di masa depan," kata Mike Ryan.

"Jika kita dapat meminimalisir penularan, maka pandemi akan tamat."

Baca Juga: 600 Anak di Yogyakarta Ikuti Vaksinasi Anak Istimewa Yang Digelar GKR Indonesia

Namun Tedros juga menuturkan bahwa China, tempat pertama munculnya SARS-CoV-2 pada akhir 2019, harus bersedia menyerahkan data dan informasi terkait asal mula Covid-19 untuk membantu penanganan ke depannya.

"Kami perlu terus menggali informasi sampai kami mengetahui sumbernya, kami perlu mendorong lebih keras sebab kami harus belajar dari apa yang telah terjadi saat ini supaya dapat melakukan usaha yang lebih baik di masa depan," ucap Tedros.

India catat 200 kasus Omicron di 12 negara bagian dengan mayoritas kasus ditemukan di negara bagian barat Maharashtra dan ibu kota negara New Delhi.

Hal itu doungkapkan kementerian kesehatan pada Selasa 21 Desember 2021.

Jumlah kasus Omicron di India naik hampir dua kali lipat dalam sepekan. Namun, sejauh ini tidak ada laporan kematian yang disebabkan oleh varian baru tersebut.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 21 Desember 2021: Nino Buru Elsa, Andin Mulai Tahu Kejahatan Keluarga Alfahri, Nasib Al?

Menurut data, kurang dari 40 persen kasus, pasien telah sembuh total atau diperbolehkan pulang.

India mempercepat laju vaksinasi di tengah kekhawatiran potensi lonjakan kasus. Sedikitnya dosis pertama vaksin Covid-19 telah diberikan kepada 87 persen dari 944 juta orang dewasa.

India melaporkan 5.326 kasus baru dalam sehari, angka terendah selama lebih dari setahun setengah. Total kasus di India mencapai 34,75 juta kasus, menjadi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Pada Senin Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya mengatakan di hadapan parlemen bahwa 80 persen kasus Omicron tidak bergejala.

"Kami terus mengawasi varian (Omicron) dan dalam beberapa hari ke depan akan memantau dampaknya," kata menkes.

Sementara Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal mendesak warga agar memakai masker dan meminta pemerintah federal supaya mengizinkan vaksin booster Covid-19.

Menurut Kejriwal, sekitar 70 persen dari 15 juta populasi orang dewasa di Delhi telah mendapatkan vaksin lengkap Covid-19. ***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah