PORTAL JOGJA – Israel mulai mendesak perluasan wilayah pada Rabu, 26 Oktober dengan rencana membangun sekitar 3.000 rumah bagi pemukim Yahudi di Tepi Barat wilayah dudukannya.
Dilansir dari Reuters, proyek-proyek terbaru serta tender yang diterbitkan pada hari Minggu, mencatat bahwa terdapat sebanyak 1.300 rumah pemukim akan menjadi proyek garapan Israel.
Sebagian besar negara menganggap permukiman yang dibangun Israel di wilayah yang direbutnya dalam perang Timur Tengah 1967 itu memiliki status ilegal.
Israel membantah tudingan tersebut dan telah menempatkan sekitar 440.000 warga Israel di Tepi Barat wilayah koloni, dimana terdapat 3 juta orang Palestina tinggal.
Baca Juga: Tentara Israel Kembali Tewaskan Empat Warga Palestina di Tepi Barat
Alasan penempatan tersebut tidak lepas hubungannya dengan ajaran alkitabiah, sejarah dan politik dengan daerah tersebut.
Amerika Serikat mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya sangat prihatin tentang rencana Israel untuk membangun ribuan unit pemukiman.
Amerika memandang bahwa langkah-langkah seperti itu akan merusak prospek perdamaian dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
Pihaknya juga menegaskan bahwa Amerika sangat menentang perluasan pemukiman itu.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken membahas masalah ini dengan Gantz, seorang politikus Israel pada hari Selasa.