Penasihat CDC Amerika Serikat Dukung Manfaat Vaksin J&J Covid-19 di Tengah Laporan Penyakit Neurologis

- 23 Juli 2021, 11:45 WIB
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. /Foto : Reuters/Tami Chappell/

PORTAL JOGJA - Meskipun laporan gangguan neurologis langka muncul pada beberapa orang yang telah menerima vaksin Covid-19 Johnson & Johnson (JNJ.N), manfaat penggunaannya lebih besar daripada risikonya.

Hal itu diungkapkan panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada hari Kamis, 22 Juli 2021.

Dilansir dari Reuters, Administrasi Makanan dan Obat-obatan A.S. minggu lalu menambahkan peringatan ke lembar fakta untuk vaksin sekali pakai J&J yang mengatakan bahwa data menunjukkan ada peningkatan risiko sindrom Guillain-Barré (GBS) dalam enam minggu setelah vaksinasi.

Panel penasihat CDC mengevaluasi risiko dan manfaat vaksin J&J setelah laporan awal GBS ini dari orang-orang yang telah mendapatkan suntikan.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Dibuka Hari Ini, Diikuti Sekitar 11 Ribu Atlet Di Tengah Kekhawatiran Penyebaran Covid-19

Mengingat kemungkinan hubungan antara GBS dan vaksin, CDC akan mempertimbangkan kembali penggunaan vaksin J&J pada pasien dengan riwayat GBS.

Salah satunya adalah dengan melihat lebih dahulu ketersediaan vaksin berbasis mRNA dua suntikan dari Pfizer Inc (PFE. N)/BioNTech SE (22UAy.DE) dan Moderna (MRNA.O).

FDA mengutip 100 laporan awal GBS pada penerima vaksin J&J termasuk 95 kasus serius yang memerlukan rawat inap dan satu kematian dilaporkan.

Di lain pihak J&J sendiir pada Kamis 22 Juli 2021 mengatakan, manfaat yang diketahui pada vaksinnya lebih besar daripada potensi risiko yang diketahui.

Baca Juga: Antisipasi Spyware Pegasus Israel, Presiden Prancis Tanggapi Serius dengan Ganti Nomor Telepon

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah