Sebelumnya diberitakan pesawat militer Filipina yang mengangkut 96 penumpang dan jatuh pada Minggu 4 Juli 2021 kemarin menewaskan lebih dari 50 orang, demikian menurut panglima militer Cirilito Sobejana, Senin (5/7).
Puluhan anggota militer terluka dalam insiden tersebut, kata Sobejana kepada Reuters.
Departemen Pertahanan Nasional pada Minggu mengatakan tiga warga sipil di lapangan juga ikut tewas, sementara empat lainnya cedera.
Pesawat angkut Lockheed C-130, yang membawa pasukan operasi kontra pemberontakan itu, melampaui landasan pacu setelah mendarat di bandara Jolo di Provinsi Sulu Selatan, menurut juru bicara militer, Kolonel Edgar Arevalo.
Baca Juga: Singapura Beri Voucher ke Masyarakat yang Mau Vaksinasi Covid-19
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan telah menginstruksikan penyelidikan, yang mulai dilakukan setelah operasi pencarian dan penyelamatan selesai.
Militer tidak melihat adanya tanda-tanda serangan terhadap pesawat.
Sulu, sekitar 950 km selatan Ibu Kota Manila, merupakan benteng milisi kelompok Abu Sayyaf, yang terkenal atas pembajakan dan terlibat bentrok dengan militer. ***