Network
PORTAL JOGJA – Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengumumkan pemberian nama baru pada varian Covid-19 yang selama ini disebut dengan nama ilmiah berdasar tempat asal ditemukan menjadi huruf-huruf alfabet Yunani seperti Alfa, Beta, Delta dan sebagainya.
Penamaan baru ini dimaksudkan untuk menghindari laporan yang salah dan menstigmatisasi negara tempat mereka pertama kali terdeteksi.
Dilansir dari USA Today, dengan sistem baru tersebut, Varian Inggris yang oleh ilmuwan disebut B.1.1.7, sekarang berubah menjadi varian menjadi Alpha. Sentara varian Afrika Selatan yaitu B.1.351, sekarang menjadi Beta dan varian B.1.617.2 yang ditemukan di India sekarang akan dikenal sebagai Delta.
Baca Juga: Peringati Memorial Day ke-153, Biden Sebut Demokrasi AS 'Dalam Bahaya'
Jika varian virus Covid-19 terus mengalami perkembangan, maka penamaannya akan mengikuti huruf alfabet Yunani berikutnya. Jika 24 huruf alfabet Yunani habis, WHO akan mengumumkan seri lain.
Pakar penyakit menular di Universitas California Dr Monica Gandhi mengatakan, penamaan baru tersebut merupakan yang benar untuk dilakukan.
Penamaan baru ini diharapkan juga dapat membuat negara lebih terbuka untuk melaporkan varian baru dan tidak perlu takut selamanya dikaitkan atau terstigma dengan virus tersebut.
Sistem penamaan WHO yang baru tersebut dibuat bekerja sama dengan para ahli dan peneliti yang telah memantau evolusi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Baca Juga: Politisi Sayap Kanan Israel Naftali Bennett Bergabung Dengan Koalisi Anti Netanyahu
Meski telah mengumumkan penamaan baru varian Covid-19, namun WHO mengatakan. sistem nomenklatur ilmiah yang mapan untuk melacak mutasi SARS-CoV-2 akan tetap digunakan dalam komunitas ilmiah.
