“Tapi kali ini lebih buruk. Putri saya yang berusia enam tahun Toleen, yang lahir lima bulan setelah ayahnya terbunuh, merasa ngeri selama serangan itu," ungkapnya.
Menurut Shehada, sangat sulit menjadi ibu di Gaza. “Saya sendiri ketakutan, kondisi mental putri saya sangat memburuk selama penyerangan. Dia menangis histeris saat mendengar bom, ”kata Shehada. Bahkan ketika gencatan senjata telah disepakati, Toleen menurut Shehada masih terus bermimpi buruk.
Serangan Israel juga mengakibatkan 1..800 unit rumah di Gaza hancur dan 14.300 lainnya mengalami rusak berat. Selain itu puluhan ribu warga Palestina terpaksa berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.***