Namun, kenyataan di lapangan berbeda dengan klaim yang diberikan oleh pemerintah negara bagian Uttarakhand.
Kremasi yang dilakukan di hutan Almora tidak dilakukan oleh pemerintah dan tanpa diawasi oleh pemerintah Uttarakhand.
“Ketika saya pergi ke lokasi, saya tidak bisa melihat siapa pun dari administrasi di sana,” ujar Kamal Adhikari, penduduk lokal yang bertempat tinggal di sekitar hutan Almora.
“Faktanya, kami telah mengadu kepada pihak berwenang tentang kerabat korban Covid-19 yang meninggalkan perlengkapan APD mereka di tempat terbuka,” ujarnya.
“Kadang, tempat pengusung jenazah bahkan tertinggal di sini. Tidak ada seorangpun dari pemerintah yang hadir di tempat untuk membimbing keluarga yang melakukan kremasi,” ujar Adhikari.
Lokasi tempat kremasi di hutan Almora terlihat berantakan. Kerabat korban covid-19 melakukan kremasi mandiri sehingga tidak ada batas jelas antara lokasi kremasi dan bukan kremasi.
Sebelumnya pemerintah Uttarakhand telah mengklaim menjadikan Peternakan Bhainswara di hutan Almora sebagai tempat resmi untuk kremasi korban covid-19.
Namun, kerabat korban mengaku mereka terpaksa melakukan kremasi sendirian, tanpa bimbingan pemerintah.
“Dalam 24 jam setelah dirawat, ayah saya meninggal karena Covid-19. Kami harus membawa jenazahnya ke hutan dan mengkremasinya di sana tanpa bantuan pemerintah,” ujar Munna Lal yang ayahnya meninggal akibat Covid-19 di rumah sakit.
Penduduk desa di distrik Almora menolak jenazah korban Covid-19 untuk dikremasi di krematorium tradisional.