Negara Arab Kecam Israel Atas Bentrokan yang Terus Terjadi, Salah Satunya Saat Ibadah Menanti Lailatul Qadar

- 9 Mei 2021, 12:07 WIB
Masjid Al Aqsa, lokasi bentrokan antara warga Palestina yang diserang oleh pasukan Israel pada malam Lailatul Qadar atau malam ke-27 pada penanggalan bulan Ramadhan/Stacey Franco/Unsplash
Masjid Al Aqsa, lokasi bentrokan antara warga Palestina yang diserang oleh pasukan Israel pada malam Lailatul Qadar atau malam ke-27 pada penanggalan bulan Ramadhan/Stacey Franco/Unsplash /

“Arab Saudi menolak rencana dan tindakan Israel untuk mengusir puluhan warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem dan memaksakan kedaulatan Israel atas mereka,” ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Kecaman terhadap Israel juga dilakukan Uni Emirat Arab, salah satu negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu.

“Mendesak pihak berwenang Israel untuk memikul tanggung jawab mereka yang sejalan dengan hukum internasional, untuk memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap hak warga sipil Palestina untuk menjalankan agama mereka, dan untuk mencegah praktik yang melanggar kesucian dari Masjid Suci Al-Aqsa,” ujar Khalifa Al-Marar, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, UEA.

Salah satu negara termaju dan terstabil di jazirah Arab, Oman, juga turut menolak tindakan Israel yang penggusuran warga Palestina dari tempat tinggalnya.

Kesultanan Oman menegaskan posisi mereka untuk mendukung hak yang sah untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, sesuai perjanjian tahun 1967.

Ketegangan memuncak saat polisi Israel memasang penghalang jalan di jalan raya utama menuju Yerusalem untuk menghentikan bus penuh orang Palestina yang hendak datang ke Masjid Al-Aqsa.

Warga Palestina meninggalkan bus mereka dan mulai berjalan sejauh 20 km yang tersisa ke Al-Aqsa. Beberapa penduduk setempat datang menjemput mereka yang berjalan kaki dengan mobil pribadi.

“Apa yang terjadi pada Jumat malam tidak bisa dimaafkan. Melanggar kesucian masjid selama 10 hari suci terakhir Ramadhan adalah tindakan ilegal dan jelas merupakan pelanggaran hak beribadah. Status quo-nya harus dilindungi,” ujar Wasfi Kailani, direktur eksekutif Dana Hashemite Arab Saudi untuk rekonstruksi Masjid al Aqsa ,kepada Arab News dan dikutip Portaljogja.com.

Pasukan Israel tidak hanya melanggar kedamaian jamaah tetapi juga menghancurkan properti masjid, termasuk klinik dan gerbangnya.

Serangan oleh pasukan Israel tersebut bertujuan untuk mengintimidasi warga Palestina terhadap ancaman ekstrimis Yahudi dalam skala besar pada Senin, 10 Mei 2021 dalam rangka memperingati Hari Yerusalem sebagai keberhasilan merebut Yerusalem tahun 1967 lampau.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah