Jepang akan Buang Air Radioaktif Fukushima ke Laut, China : Sangat Tidak Bertanggung Jawab

- 13 April 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi nuklir.*
Ilustrasi nuklir.* /pixabay

Amerika Serikat mencatat bahwa Jepang telah bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional dalam penanganannya

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Jepang telah mempertimbangkan opsi dan efeknya, telah transparan tentang keputusannya, dan tampaknya telah mengadopsi pendekatan sesuai dengan standar keselamatan nuklir yang diterima secara global."

Pembuangan air pertama akan berlangsung dalam waktu sekitar dua tahun, memberikan waktu kepada operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power Co (TEPCO) untuk mulai menyaring air guna menghilangkan isotop berbahaya, membangun infrastruktur, dan memperoleh persetujuan peraturan.

Setelah dimulai, prosesnya akan memakan waktu puluhan tahun untuk menyelesaikannya.

Jepang berargumen bahwa pembuangan air diperlukan untuk melanjutkan penghentian kompleks pabrik Fukushima setelah lumpuh akibat gempa bumi dan tsunami 2011.

Hampir 1,3 juta ton air yang terkontaminasi, atau setara dengan jumlah air untuk mengisi sekitar 500 kolam renang ukuran olimpiade, disimpan di dalam tangki besar di pabrik Fukushima Daiichi dengan biaya tahunan sekitar 100 miliar yen (£ 663 juta) dimana ruang penyimpanan hampir habis.

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan, "Melepaskan ... air olahan adalah tugas yang tidak dapat dihindari untuk menonaktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi dan merekonstruksi daerah Fukushima."

Proses penyaringan hanya akan menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.

Baca Juga: Mengatasi Bau Mulut Menurut dr. Zaidul Akbar : Benerin Dulu Perutnya

TEPCO kemudian akan mengencerkan air sampai tingkat tritium turun di bawah batas regulasi, sebelum memompanya ke laut.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x