Obor Olimpiade Tokyo Jadi Pembuktian Bahwa Fukushima Bukan Tempat Pembuangan Limbah Nuklir

- 24 Maret 2021, 15:02 WIB
OBOR Olimpiade 2020 Tokyo dipamerkan di acara Torch Relay untuk menandai 300 hari menjelang penyalaan obor di Tokyo, Jepang, 1 Juni 2019.*
OBOR Olimpiade 2020 Tokyo dipamerkan di acara Torch Relay untuk menandai 300 hari menjelang penyalaan obor di Tokyo, Jepang, 1 Juni 2019.* /ANTARA/

Estafet dimulai di lokasi yang berjarak sekitar 32 kilometer dari pembangkit nuklir Fukushima Daiichi.

Gempa dan tsunami besar 10 tahun lalu menyebabkan pembangkit listrik ini mengalami kebocoran radiasi dan merusak beberapa reaktor secara permanen.

Estafet obor akan dimulai di fasilitas pelatihan sepak bola J-Village. Dulu lokasi ini menjadi pusat komando garis depan untuk operasi pembersihan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.

Kini kondisi lapangan tersebut telah kembali seperti semula, lapangan hijau bersiap menyambut para pesepakbola.

“Saya rasa sangat berarti bahwa estafet akan dimulai dari Fukushima 10 tahun setelah bencana,” ujar Hanae.

Pemulihan daerah tersebut memang belum selesai sampai sekarang, tetapi para penduduk bersiap menunjukkan kepada dunia seberapa besar kemajuan yang telah dicapai.

Yumiko Nishimoto, pembawa obor pada hari pertama, mengaku perasaannya terasa seperti dicampur aduk.

“Penduduk setempat sangat menantikannya, dan beberapa dari mereka ingin pergi dan menonton,” kata Yumiko, yang memimpin proyek komunitas untuk menanam 20.000 pohon sakura, salah satu inisiatif untuk memulihkan daerah tersebut.

Sayangnya, hal ini tidak dapat terjadi karena akan menimbulkan kerumunan dan Jepang masih dalam protokol Covid-19.

“Saya bertanya-tanya apakah penyelenggara dapat melakukan lebih dari ini, mengingat ini adalah acara luar ruangan. Situasi infeksi Covid-19 di sini tidak sama di sini seperti di Tokyo,” ujar Yumiko.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah