PORTAL JOGJA – Aksi kekerasan terhadap warga sipil oleh aparat keamanan terus terjadi di Myanmar.
Seperti dilansir dari Reuters, seorang gadis berusia 7 tahun meninggal dunia akibat luka tembak, pada Selasa 23 Maret 2021, menurut keterangan orang-orang yang bekerja di layanan pemakaman.
Saksi mata mengatakan gadis itu ditembak di dalam rumahnya ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan di pinggiran kota Mandalay Myanmar.
Warga mengatakan setidaknya satu orang tewas dalam penembakan di tempat lain di Mandalay.
Menyusul aksi kekerasan tersebut aktivis Myanmar merencanakan menggelar protes anti-kudeta pada hari Rabu, dengan melakukan pemogokan secara diam-diam dengan menyerukan untuk menutup aktivitas bisnis orang-orang untuk tinggal di rumah.
Para pengunjuk rasa pro-demokrasi juga mengadakan aksi menyalakan lilin pada malam hari termasuk di distrik ibu kota komersial Yangon dan di Thahton di Negara Bagian Mon.
Seorang gadis berusia tujuh tahun yang tewas akibat luka tembak tersebut merupakan korban termuda sejauh ini dalam tindakan keras berdarah oposisi terhadap kudeta 1 Februari.
Saat itu tentara menembak ayah namun peluru justru mnyasar sang gadis yang duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka, kata saudara perempuan korban kepada kepada Myanmar Now.