PORTAL JOGJA - Prancis, Italia dan Jerman menangguhkan pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca sampai adanya keputusan dari Regulator European Medicine Agency(EMA).
Diperkirakan pada Selasa sore,16 Maret 2021, EMA akan mengeluarkan panduan ini.
Namun perusahaan obat AstraZeneca membantah adanya bukti bahwa koagulasi atau pengentalan darah yang terjadi sesudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca, terjadi karena produk tersebut.
Baca Juga: Irlandia Susul Sejumlah Negara Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca Karena Risiko Pembekuan Darah
Saat ini EMA dan perusahaan obat menjamin tidak adanya kaitan antara vaksin Covid-19 dengan koagulasi.
“Tidak ada bukti saat ini yang menunjukkan bahwa suntikan tersebut bertanggung jawab atas 37 peristiwa koagulasi yang sejauh ini telah tercatat. Vaksin tersebut sudah diberikan kepada lebih dari 17 juta penerima vaksin di seluruh dunia.
EMA erus menganjurkan penggunaan vaksin, seperti halnya Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Sementara Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) mendesak orang untuk tetap mengikuti vaksinasi Covid-19 sesuai jadwal. Inggris telah menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca sejak akhir Desember 2020. Vaksin ini adalah kolabolasi antara penelitian universitas Oxford di Inggris dan perusahaan obat AstraZeneca.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Pemerintah Siap Beli 426 Juta Vaksin Gotong Royong Melalui Bio Farma
“Di MHRA kami memiliki salah satu regulator terkuat dan paling berpengalaman di dunia. Mereka tidak melihat alasan sama sekali untuk menghentikan program vaksinasi,” ujar perdana menteri Inggris, Boris Johnson, Senin, 15 Maret 2021.