Rasisme! Dianggap Berkulit Gelap, Putra Meghan Markle dan Pangeran Harry Tidak akan Diberi Gelar Kebangsawanan

- 10 Maret 2021, 19:31 WIB
Dokumentasi kelahiran Archie, putra dari Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Dokumentasi kelahiran Archie, putra dari Pangeran Harry dan Meghan Markle. /instagram @theroyalfamily/

"Meskipun beberapa ingatan mungkin berbeda, ingatan itu ditanggapi dengan sangat serius dan akan ditangani oleh keluarga secara pribadi," kata istana seperti yang ditulis The Insider dan dikutip Portaljogja.com.

Meghan juga mengatakan bahwa beberapa anggota keluarga kerajaan Inggris memiliki kekhawatiran dan mengungkapkan percakapan ketika Meghan hamil, tentang kekhawatiran seberapa gelap kulit anaknya kelak. Mereka juga menyatakan keprihatinannya kepada Pangeran Harry bila bayinya kelak berkulit gelap.

Baca Juga: Sempat Viral, Sosok Pemberi Makan Sampah Plastik Kuda Nil Taman Safari Resmi Meminta Maaf

Menurut Samantha Grindell, komentar rasis yang keluar dari anggota keluarga Inggris itu memang mengecewakan, namun tidak mengejutkan. Mengingat keluarga kerajaan tersebut memang memiliki masa lalu yang kuat yang berhubungan dengan rasisme.

“Tidak mungkin memisahkan rasisme dari sejarah keluarga kerajaan karena begitu banyak monarki seperti yang kita kenal sekarang dibangun menggunakan kolonialisme. Inggris menjajah lusinan negara dan wilayah selama berabad-abad yang lalu, banyak di antaranya dihuni oleh orang-orang yang sebagian besar berkulit hitam dan berkulit coklat, seperti Nigeria dan India,” tulis Grindell di Insider.

Bangsawan Inggris tidak berbuat banyak untuk memperbaiki masa lalu rasis keluarga mereka.

Pangeran Charles memang pernah telah mengakui kekejaman yang mengerikan dari perdagangan budak, dan penderitaan yang tak terbayangkan yang ditimbulkannya. Namun hal ini tidak pernah dilakukan Ratu Elizabeth II yang bertahta saat ini.

“Sudah lama terlambat bahwa Ratu harus meminta maaf atas peran kerajaan dalam perdagangan budak. Fakta bahwa dia tidak melakukannya, menunjukkan kurangnya penyesalan, keengganan untuk menghadapi ketidakadilan di masa lalu, dan kurangnya komitmen untuk Inggris masa kini yang multiras,” kata aktivis hak asasi manusia, Peter Tatchell.

Baca Juga: Layanan Tes Covid-19 GeNose Kini Tersedia di 14 Stasiun dengan Tarif Rp 20 Ribu

Rasa rasisme dalam keluarga kerajaan juga terasa ketika banyak orang meminta Ratu Elizabeth II berhenti menggunakan lencana Ordo St Michael yang menggambarkan malaikat agung St Michael yang menginjak-injak Setan. Bagi gerakan black lives matter, lencana itu menyerupai orang kulit putih yang menginjak leher orang kulit hitam, dan mencerminkan bagaimana George Floyd dibunuh.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: The insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah