Konsumsi Cokelat Swiss Turun Selama Pandemi Covid-19, Paling Rendah Dalam 39 Tahun!

- 9 Maret 2021, 07:35 WIB
Ilustrasi cokelat.*
Ilustrasi cokelat.* /congerdesign/Pixabay

PORTAL JOGJA - Untuk pertama kalinya sejak tahun 1982, konsumsi cokelat tahunan rata-rata di Swiss turun di bawah angka 10 kilogram per orang. Ini berarti turun ke level terendah selama 39 tahun.

Rata-rata, seorang penduduk Swiss mengunyah 9,9 kilogam cokelat pada tahun 2020. Ini berarti turun 6,9 persen dari tahun 2019, menurut Asosiasi Produsen Coklat Swiss (Chocosuisse).

Penurunan ini berdampak pada penghasilan coklat buatan Swiss selama pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.

Badan industri menyalahkan tindakan proteksi penggunaan bahan baku di dalam negeri atas meningkatnya penjualan coklat impor di Swiss. Selama kurun waktu tahun 2020 volume impor coklat buatan luar negeri memang meningkat 1,8 persen.

Baca Juga: Penting! Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Rezeki Anda

"Tren penurunan penjualan ini sebagai akibat dari pembatasan perlindungan bahan baku lokal. Bahan baku tertentu dijual dua kali lebih mahal di Swiss daripada di luar negeri," kata pernyataan Chocosuisse, Senin, 1 Maret 2021 lalu.

Swiss memang bukan penghasil bahan baku coklat yaitu tanaman Kakao. Bahan baku terpenting makanan manis ini biasanya berasal dari Pantai Gading, Ghana Indonesia dan Amerika Selatan.

Pengolahan biji kakao sendiri populer 3000 tahun lalu pada kerajaan Indian di Amerika Tengan dan Selatan. Biji yang kemudian diolah menjadi minuman pekat dan pahit ini menjadi terkenal di Eropa setelah penaklukan benua Amerika.

Setiap tahun Swiss memproduksi sekitar 200 ribu ton coklat dan 54 persennya menjadi konsumsi lokal warga Swiss yang memiliki populasi 8,7 juta penduduk.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Swiss Info


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah