Pasien ini awalnya memang sudah menderita penyakit serebrovaskular, yaitu penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah di otak, terutama arteri otak, padahal arteri bertugas mengantarkan darah yang memasok nutrisi dan oksigen penting ke jaringan otak.
Ketika kondisi pasien memburuk, dia dilarikan ke rumah sakit tingkat tinggi pada hari Selasa, 2 Maret 2021, namun meninggal karena menunjukkan gejala keracunan darah dan pneumonia, menurut pejabat berwenang.
Pejabat karantina lokal Provinsi Gyeonggi, tempat kedua rumah sakit tersebut, mengatakan bahwa meninggalnya penduduk Pyeongtaek berusia 63 tahun dan seorang pria 50-an di Uijeongbu itu menandai kasus pertama di Korea Selatan dari reaksi merugikan yang parah dari vaksin Covid-19.
Sebelumnya, seperti yang ditulis Portaljogja pada artikel Korea Selatan Resmi Lakukan Vaksinasi Covid-19 Meski Baru Memiliki 1,57 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Korea Selatan yang memiliki populasi lebih dari 51 juta orang telah menyebarkan sekitar 1,57 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca ke 1.900 pusat kesehatan umum dan panti jompo. Vaksin pertama ini diutamakan bagi sekitar 289.271 orang pasien, dokter dan staf dari sanatorium, fasilitas perawatan dan rehabilitasi medis.
Investigasi lebih dalam saat ini sedang dilakukan untuk menemukan apakah kematian 2 pasien setelah mendapatkan suntikan vaksin astrazeneca itu ada hubungannya dengan vaksinasi, kata para pejabat.***