Hacker China Meretas Perangkat Lunak Microsoft Exchange untuk Mengakses Email Sejumlah Target

- 3 Maret 2021, 08:22 WIB
ilustrasi aktivitas peretasan.
ilustrasi aktivitas peretasan. /Kevin Wu/Unsplash/

PORTAL JOGJA - Kotak masuk dari Microsoft Exchange di-hack alias diretas oleh sekelompok hacker atau peretas terorganisir yang disponsori pemerintah China, menurut informasi dari postingan blog.

Peretasan ini mengeksploitasi empat kelemahan program Microsoft Exchange yang sebelumnya tidak pernah terdeteksi. Microsoft menuduh kelompok HAFNIUM bertanggung jawab atas peretasan ini. Ini adalah kelompok yang disebut sebagai entitas yang beroperasi di luar China namun secara rahasia disponsori oleh negara tersebut.

Microsoft mengatakan target HAFNIUM termasuk para peneliti penyakit menular, firma hukum, lembaga pendidikan tinggi, kontraktor pertahanan, lembaga pemikir kebijakan, dan kelompok non-pemerintah.

Microsoft Exchange sendiri adalah sebuah perangkat lunak(software) yang biasa ditemukan ketika menginstal produk Microsoft dalam komputer. Perangkat ini mengatur pesan-pesan dari berbagai email yang pengguna miliki. Selain itu, Microsoft Exchange juga mendukung penyimpanan data, kontak, kalender dan berbagai task(tugas) yang pengguna sudah jadwalkan.

Baca Juga: Gaikindo: Relaksasi PPnBM Bakal Domgkrak Industri Otomotif Setelah Tiarap Akibat Covid-19

Microsoft mengetahui hal ini dari laporan keamanan dari pihak luar. Salah satunya, perusahaan keamanan cyber security, Volexity mengatakan bahwa mereka pada bulan Januari telah mendeteksi para hacker memanfaatkan salah satu kelemahan Microsoft Exchange untuk mencuri konten dari pengguna program tersebut dari jarak jauh.

“Peretas hanya perlu mengetahui detail dari server Microsoft Exchange dan akun pengguna yang mereka hendak rampas emailnya,” ujar Volexity.

Ketika Reuters meminta konfirmasi mengenai hal ini, Kedutaan Besar China di Washington, AS tidak membalas pesan, ataupun berkomentar.

China secara rutin menyangkal bahwa mereka melakukan spionase dunia maya meskipun mendapat tuduhan dari AS dan negara-negara lain.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x