Presiden Ukraina Zelenskiy enolak Ultimatum Rusia untuk Menyerah Meski Mariupol Terkepung

22 Maret 2022, 06:11 WIB
Jadi Target Utama Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky 3 Kali Selamat dari Upaya Pembunuhan/Instagram @zelenskiy_official /

PORTAL JOGJA - Lebih dari tiga pekan konflik Rusia dengan Ukraina belum ada tanda-tanda bakal berakhir.

Rusia masih terus melancarakan serangan ke sejumlah kota di Ukraina. Rusia memnta agar segera menyerahkan Mariupol kota pelabuhan yang kini paling parah mengaami serangan udara baik roket dan rudal.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksiky menyatakan menlak ultimatum Rusia agar menyerahkan Mariupol. Sementara pasukan Ukraina terus melakukan perlawanan.

Zelenskiy menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menyerahkan wilayah tersebut. Warga sipil yan masih bertahan di Mariupol misalnya pun tidak mau menyerah.

"Atau saya sebagai presiden juga tidak dapat melakukan ini," kata Zelenskiy.

Baca Juga: Ukraina Tolak Tuntutan Rusia untuk Menyerah dan Meletakkan Senjata di Mariupol

Di kesempatan sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk juga menegaskan bahwa kota pelabuhan Mariupol tidak akan diserahkan kepada Rusia.

"Tidak ada pertanyaan atau hal yang patut dipertanyakan soal menyerah dan meletakkan senjata. Kami telah memberitahu pihak Rusia mengenai hal ini," kata Vereshchuk.

Penegasan Ukraina kembali dilakukan pada Senin (21/3) bahwa pihaknya tidak akan mematuhi ultimatum dari Rusia setelah Moskow menuntutnya untuk berhenti mempertahankan Mariupol yang terkepung.

Akibat pengepungan kota Mariupol, ada ratusan ribu warga sipil menderita akibat pemboman Rusia yang menghancurkan kota hingga banyak warga tewas dan luka serta tempat tinggal rusak.

Baca Juga: Cara Memilih Sangkar Murai Batu yang Tepat, Simak Informasi Lengkap Berikut, Pilih Sangkar Bundar atau Kota?

Mariupol telah menjadi titik fokus serangan Rusia di Ukraina, tetapi serangan juga dilaporkan meningkat di kota kedua negara itu, Kharkiv, pada Senin.

Konflik telah membuat hampir seperempat dari 44 juta penduduk Ukraina meninggalkan rumah mereka.

Militer Rusia telah memerintahkan penduduk Mariupol untuk menyerah pada pukul 5 pagi waktu setempat pada hari Senin. Mereka yang melakukannya bisa pergi, sementara mereka yang tinggal akan diserahkan ke pengadilan yang dijalankan oleh separatis yang didukung Moskow.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Selasa 22 Maret 2022: Drama Korea My Girlfriend Is Gumiho dan Touch Your Heart

Pemerintah Presiden Volodymyr Zelenskiy menanggapi bahwa mereka tidak akan pernah tunduk pada ultimatum dan mengatakan kota-kota seperti ibu kota Kyiv, Mariupol dan Kharkiv akan selalu menentang pendudukan.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler