Tiga Pekan Konflik Rusia dan Ukraina, Presiden Vkalimir Putin Bakal Ketemu Langsung Zelenskiy

21 Maret 2022, 10:40 WIB
Bendera Ukraina dan Rusia. Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina rencananya akan bertemu untuk membahas invasi Moskow. /Maxim Guchek/Reuters

PORTAL JOGJA - Serangan Rusia ke Ukraina masih terjadi hingga peperangan memasuki lebih dari 3 pekan sejak invasi 24 Februari 2022.

Perundingan antara delegasi Rusia dan Ukraina selama beberapa kali mengalami kegagalan mencapai sepakat.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikabarkan akan membuka pintu untuk negosiasi tatap muka dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy setelah 25 hari kedua negara berperang.

Sebelumnya, kedua presiden tersebut melakukan komunikasi melalui tim perunding masing-masing di beberapa tempat.

Dikutip dari Express.co.uk, Vladimir Putin akhirnya siap untuk berbicara dan bertemu setelah pihak Ukraina menyebarkan kabar yang menurutnya suatu tuduhan.

Baca Juga: Update Kondisi Warga Ukraina di Tengah Gempuran dan Serangan Rudal Rusia

Selain itu, banyak pihak mediator dan negosiator yang sangat berperan penting agar kedua presiden tersebut akhirnya sepakat untuk melakukan secara langsung.

Mediator dan negosiator tersebut pastinya bertujuan untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina dan berharap kedua negera segera berdamai.

"Presiden Putin akhirnya setuju bahwa dia akan bertemu langsung dengan Presiden Zelenskiy yang telah meminta pertemuan sejak Januari," sebagaimana artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-rakyat.com pada 21 Maret 2022 dengan judul "Invasi Rusia Memanas, Vladimir Putin Sepakat Bertemu Langsung Presiden Ukraina".

Dengan banyaknya tekanan secara internasional, membuat Vladimir Putin akhirnya turun tangan menghadiri negosiasi di beberapa titik.

Baca Juga: Seorang Ibu di Brebes Menggorok Leher Ketiga Anaknya, Satu Tewas Dua Lainnya Kritis

Hal itu berkaitan dengan kabar yang beredar jika pihak Rusia melalui pasukan militernya telah melakukan kejahatan perang yang telah melewati batas.

Wakil Perdana Menteri Olha Stefanishyna mengatakan bahwa Ukraina sama sekali tidak akan menyerahkan wilayahnya kepada Rusia.

Olha Stefanishyna juga menyampaikan dan memperingatkan situasi di negaranya seiring berjalan waktu menjadi semakin parah akibat dari serangan bertubi-tubi oleh pihak Rusia.

"Rusia telah melakukan hampir semua kemungkinan kejahatan perang. Jumlah korban sipil jauh lebih banyak daripada korban pasukan militer," ucap Olha Stefanishyna.

Baca Juga: Cara Mengatasi Murai Batu Stres, Mabung atau Rontok Bulu, Berikut Ini Langkah Cara Merawat

Olha Stefanishyna mengatakan dia yakin genosida sedang dilakukan terhadap rakyat Ukraina.

Tekanan internasional dan mengutuk terhadap aksi yang dilakukan Rusia dilayangkan oleh beberapa negara secara masif.

Negara Israel mencoba untuk tetap netral dan tidak berpihak kepada Rusia ataupun Ukraina.

Tetapi rakyat Israel melakukan demonstrasi dan mengutuk aksi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina serta memintanya agar segera dihentikan.

Menteri Luar Negeri Turki mengatakan bahwa perkembangan Invasi Rusia ke Ukraina jangan sampai mundur lagi.

Dalam arti, kedua negara untuk segera melakukan pertemuan agar secepatnya mengakhiri konfliknya yang berimbas pada kegaduhan stabilitas dunia.***(Muhammad Rizky Rukhyana/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler