Presiden Turki Erdogan Tak Mau Jadi Penampungan Warga Afghanistan, Minta Eropa Iut Pikul Beban

20 Agustus 2021, 15:37 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Tak Mau Jadi Unit Penampungan Warga Afganistan, Minta Eropa Iut Pikul Beban, Turki jadi puntu masuk gelombang igran ke Eropa /Instagram.com/@rterdogan

PORTAL JOGJA - Gelombang migrasi warga Afghanistan keluar negeri semakin meningat dan bertambah banyak setelah negara tersebut jatuh ke tangan Taliban.

Sebelumnaya gelombang migrasi warga Afghanistan melalui jalur-jalur darat melalui Iran, Turki dan sebagian melalui negara pecahan Uni Soviet suda sering terjadi.

Tujuannya adalah negara-negara Eropa. Namun sebelum masuk Eropa gerbang utamanya adalah negara Turki.

Presiden Rurki, Recep Tayyip Erdogan mendesak negara-negara Eropa agar mengambil tanggung jawab atas migran warga Afghanistan menuju Eropa.

Baca Juga: Presiden Ashraf Gani Bantah Bawa Sekoper Uang Saat Menyingkir, Ini Fakta dan Ceritanya

Pasca jatunya ibu kota Kabul Afghanistan, gelombang migrasi warga semakin meningkat. Erdogan tak mau turki dijadikan persinggahan imigran sebelum masuk dan ditampung negara-negara Eroapa.

Hal itu diungkapkan Erdogan seusai rapat kabinet di Ankara, Kamis (19/8/2021).

Erdogan mengatakan Eropa perlu memikul tanggung jawab atas warga Afghanistan yang melarikan diri dari negaranya akibat perang.

Erdogan menambahkan Ankara telah mengambil tindakan di sepanjang perbatasannya dengan Iran sebagai jalur dan rute utama bagi migran Afghanistan untuk masuk ke Turki sebelum menuju Eropa.

Erdogan mengatakan Turki bisa terlibat dalam pembicaraan dengan pemerintahan baru yang akan dibentuk Taliban untuk membahas "agenda bersama kami."

Baca Juga: Ari Lasso Ternyata Alami Tumor di Perut, Hari Ini Jalani Operasi

Pada tahun-tahun sebelumnya gelombang imigran Afghanistan ke Turki sudah banyak dan sering terjdi melalui pintu perbatasan Iran dan Turki. Sebagian dari mereka sudah dipulangkan ke negara asal.

Namun setelah Afganistan jatuh ke Taliban gelombang imgrasi akan bertambah banyak.

Ole karena itu, Turki akan memperketat perbatasan dan masyarakat Uni Eropa untuk ikut memikul tanggung jawab tersebut. Turki tak bisa menjadi unit penampungan gelombang migrasi dari Afghanistan akibat peperangan. ***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler