Varian Delta Serang Kamboja, India Laporkan 40.134 Kasus Baru C-vid-19

2 Agustus 2021, 14:16 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. Varian Delta Serang Kamboja, India Laporkan 40.134 Kasus Baru C-vid-19 /Pixabay./

PORTAL JOGJA - Virus Covid-19 varian Delta dilaporkan telah menyerang di Kamboja. Sementara itu kasus covid-19 temoat munculnya pertama kali varian Delta di India melaporkan 40.134 kasus baru infeksi virus corona dalam 24 jam terakhir

Kementerian Kesehatan Kamboja (MoH) pada Senin melaporkan penambahan 109 kasus Covid-19 varian Delta, sehingga totalnya menjadi 223 kasus.

Dari 31 Juli hingga 1 Agustus, pengujian laboratorium oleh Pasteur Institute di Kamboja menemukan varian B1617-2 (Delta) pada 109 pasien, menurut pernyataan MoH.

Kasus terkonfirmasi ditemukan di Ibu Kota Phnom Penh dan sembilan provinsi, yakni Oddar Meanchey, Banteay Meanchey, Battambang, Pailin, Siem Reap, Kampong Cham, Kampong Thom, Tboung Khmum, dan Prey Veng, kata MoH.

Sebagian besar pasien merupakan buruh yang baru pulang dari negara tetangga Thailand.

Baca Juga: Jokowi Sebut Kemenangan Greysia Polli dan Apriyani Rahayu Jadi Kado 76 Tahun Kemerdekaan RI

"Hasilnya menunjukkan bahwa varian Delta telah menyebar di komunitas kami," kata Menteri Kesehatan Dr Vandine melalui pernyataan.

Ia meminta masyarakat agar patuh pada protokol kesehatan sebab varian Delta lebih menular ketimbang varian versi asli.

"Masyarakat yang mesti menjalani karantina harus secara ketat mematuhi aturan untuk mencegah transmisi komunitas skala besar," katanya.

Sementara itu dilansir dari Reuters bahwa India melaporkan 40.134 kasus baru infeksi virus corona dalam 24 jam terakhir, kata pernyataan pemerintah negara itu, Senin (2/8/2021).

Kematian akibat Covis-19 di India bertambah 422 jiwa pada periode yang sama, menurut kementerian kesehatan federal.

Baca Juga: Greysia Polli dan Apriyani Rahayu Raih Emas Olimpiade, Rayakan Kemenangan Dengan Bergoyang

Kasus harian Covid-19 di India telah menurun setelah mengalami gelombang kedua yang dahsyat dan membuat sistem kesehatan kewalahan. Upaya vaksinasi juga semakin meningkat.

Namun, para ahli telah memperingatkan pihak berwenang untuk tidak terburu-buru membuka kota-kota.

Pemerintah pusat India telah menyerahkan keputusan lockdown dan pembukaan kembali kepada masing-masing otoritas negara bagian.

Kebijakan itu membuat tanggap darurat menjadi tidak merata, yang menurut para ahli telah menyebabkan munculnya daerah-daerah berisiko baru, bahkan ketika jumlah infeksi menurun di episentrum sebelumnya. ***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler