Israel Serang Kamp Pengungsi Gaza: Tewaskan Sedikitnya 8 Anak-anak dan Hanya 1 Bayi Selamat

15 Mei 2021, 19:13 WIB
Seorang bayi, Omar, yang berhasil selamat dalam serangan Israel ke Kamp Pengungsi Shati di Gaza yang menewaskan 2 perempuan, 8 anak-anak dan melukai 14 lainnya/Twitter LinahAlSaafin /

PORTAL JOGJA - Israel melalui serangan udara mengebom kamp pengungsi Shati di Gaza. Serangan yang dilakukan Sabtu, 15 Mei 2021 ini menewaskan sedikitnya sepuluh orang.

Delapan diantaranya adalah anak-anak. Hanya ada satu bayi yang selamat dalam peristiwa pengeboman tersebut dengan luka ringan.

Sabtu dini hari adalah hari kelima pengeboman tanpa henti yang dilakukan Israel terhadap penduduk Palestina di Gaza.

Baca Juga: Israel Klaim Jatuhkan 450 Bom ke Gaza, Hancurkan Terowongan Metro Hamas

Para petugas penyelamat menggali puing-puing rumah keluarga Abu Hatab yang terletak di kamp pengungsi Shati, salah satu lokasi pengungsian terpadat di Gaza.

Mereka mencoba menemukan sisa-sisa dari sepuluh orang yang tewas merupakan anggota keluarga.

Dua perempuan dan delapan anak menjadi korban serangan udara Israel. 15 orang lainnya juga turut terluka dalam serangan tersebut. Termasuk seorang bayi bernama Omar dan ayahnya.

Baca Juga: Belasan Meninggal dan Ratusan Orang Terluka Akibat Amukan Tornado di China

Dikatakan, masih ada korban lainnya di bawah reruntuhan. “Ini benar-benar pembantaian yang tidak bisa dijelaskan. Para penyelamat masih berusaha untuk menemukan lebih banyak mayat dan mencari tahu siapa saja korbannya,” ujar Nabil Abu Al Reesh, seorang dokter yang merawat korban di Rumah Sakit al-Shifa kepada Al Jazeera dan dikutip Portaljogja.com.

Sepupu pemilik rumah mengatakan saudara perempuan dan anak-anaknya sedang berkunjung ke rumah empat lantai tersebut.

“Kami lari keluar. Kami melihat rumah empat lantai itu benar-benar hancur. Itu benar-benar diratakan. Mereka semua terbunuh,” katanya.

Dia juga menyatakan misil yang ditembakkan Israel datang tanpa peringatan apapun.

“Misil menghantam dan jendela-jendela pecah. Mengenai kepala kami. Kami terluka,” ujar seorang anak yang dilarikan ke rumah sakit atas serangan tersebut.

“Kami mulai berlari tanpa alas kaki dan saudara perempuan saya meninggalkan semua barang milik kami,” ujar anak tersebut.

Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (United Nations Relief and Works Agency- UNRWA), Shati adalah kamp pengungsi terbesar ketiga di Jalur Gaza.

Kamp pengungsi Shati adalah rumah bagi 85.000 pengungsi yang tinggal di area hanya seluas 0,52 kilometer persegi dan merupakan salah satu kamp pengungsi yang terpadat.

“Kami sangat tertekan dengan perkembangan itu, sama seperti kami tertekan tentang seluruh situasi di Gaza dan sebenarnya, seluruh situasi wilayah Palestina yang diduduki,” ujar Tamara Alrifai, direktur komunikasi strategis dan juru bicara UNRWA.

“Apa yang terjadi di Gaza tidak dapat dipisahkan dengan apa yang terjadi di Tepi Barat, protes dan penggunaan kekuatan tanpa pandang bulu oleh pasukan keamanan Israel yang menjadi pemicu peristiwa di Gaza dan yang sekarang menjadi bencana kemanusiaan di Gaza,” ujar Alrifai.

Israel membela diri dengan mengatakan pasukannya tidak menargetkan warga sipil, tetapi Hamas yang disebut bersembunyi di antara pengungsi Shati.

Namun Alrifai membantah bahwa pejuang Hamas telah berlindung di kamp pengungsi PBB dan fasilitas seperti kamp Shati.

“Ini adalah disinformasi total, bahwa Hamas [sedang] bersembunyi di kamp-kamp PBB dan itulah alasan untuk menyerang kamp pengungsi yang sangat padat penduduknya atau menyebabkan kerusakan yang berlebihan pada markas UNRWA, seperti yang terjadi dua hari lalu,” ujar Alrifai menolak klaim Israel.

Selain menyerang kamp pengungsi Shati, Israel juga menyerang bank dan kantor kementerian dalam negeri serta sebuah rumah di Khan Younis.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler