27 Anak Terbunuh Dalam Serangan Udara Israel ke Gaza, Warga Memakamkan Jenazah Pada Idul Fitri

14 Mei 2021, 10:07 WIB
Foto pengeboman yang dilakukan Israel terhadap lingkungan di Gaza/Twitter Lets Talk Palestine /

PORTAL JOGJA - Kamis, 13 Mei 2021 adalah hari pertama Idul Fitri, hari libur keagamaan bagi umat Islam yang menandai akhir bulan suci Ramadhan.

Namun alih-alih merayakan kegembiraan dan pertemuan untuk keluarga dan teman, pemakaman terhadap korban roket dan jet tempur Israel di Gaza, Palestina, membuat hari raya ini diisi dengan duka. Dari pagi, hingga malam suasana di Gaza pun mencekam.

Otoritas kesehatan Palestina menyatakan ada 27 anak Palestina terbunuh dalam serangan Israel yang menyasar bangunan tempat tinggal warga Gaza.

Baca Juga: Serangan Roket Hamas Mengarah ke Israel, Maskapai Batalkan Penerbangan dari Eropa

Di Kota Gaza, pada hari raya Idul Fitri yang jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021, para pelayat membawa jenazah dari Masjid Al-Omari ke kuburan di ujung timur kota.

Mereka membawa jenazah korban serangan udara Israel yang tewas malam hari sebelumnya dan pagi harinya.

Sepanjang prosesi pemakaman, suara serangan udara terus terdengar membombardir lokasi lainnya di Gaza. Tembakan roket pun terdengar hampir tiada putus, menurut laporan Al Jazeera dan dikutip Portaljogja.com.

Baca Juga: Patung Lilin Pangeran Harry dan Megan Meghan Dipindah ke Area Hollywood, Mengapa?

Malam harinya, penduduk dan petugas berusaha mengeluarkan mayat dari bawah puing-puing hasil serangan Israel.

Seluruh keluarga Al Tanani di Beit Lahia, Gaza Utara tewas, termasuk empat anak keluarga tersebut.

Dari rumah keluarga Al Rantisi di Rafah, di bagian Selatan Gaza, empat orang tewas, diantaranya ada dua anak-anak.

Data dari otoritas kesehatan Gaza menyatakan 27 anak Palestina tewas dalam serangan Israel dan menambah total korban jiwa menjadi 103 orang.

Serangan udara membuat keluarga tidak dapat hadir untuk menyampaikan ungkapan duka cita, namun mereka membagikan berita duka anggota keluarga mereka melalui media sosial.

Akun Twitter Bayan AbuSultan membagikan cerita mengenai sepupunya Hadeel Arafa dan ibunya, Miami yang tewas akibat serangan Israel ketika mempersiapkan perayaan Idul Fitri di rumah mereka di Khan Younis, Selatan Gaza pada Rabu, 12 Mei 2021 sekitar pukul 3 sore waktu setempat.

AbuSultan mengatakan bahwa dia dan Hadeel berencana untuk berbelanja bersama setelah Ramadhan karena sepupunya itu seharusnya menikah beberapa hari setelah Idul Fitri.

“Saya menggigil setiap kali memikirkan betapa ketakutannya mereka. Saya harap mereka tidak merasakan apa-apa,” ujar Abusultan.

Rumah keluarga Reema Saad yang sedang hamil dan Mohammed Telbani serta dua anak mereka di Tel al-Hawa Kota Gaza diterjang serangan Israel yang menargetkan tempat tinggi. Rumah mereka berada di sebuah apartemen.

Reema dan putranya Zeid yang berusia lima tahun meninggal seketika, dan Mohammed meninggal di unit perawatan intensif. Namun tubuh putri mereka Maryam belum ditemukan.

“Saya sedang berkomunikasi dengan pemadam kebakaran dan kru pertahanan sipil di Gaza untuk membantu kami menemukan Maryam memakamkannya di dekat ibunya, yang pasti menginginkan itu,” kata Saad, sepupu Reema melalui Twitter.

Serangan udara Israel telah menghantam markas polisi dan gedung-gedung pemerintah, tiga gedung bertingkat, pabrik es krim di timur Gaza dan sekolah Al-Salah di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah.

Pada hari Rabu, sehari sebelum Idul Adha, serangan udara Israel menghancurkan menara al-Shorouq, yang menampung organisasi media Hamas dan menewaskan salah satu Komandan Hamas dan 10 orang pejabat senior lainnya.

Militer Israel mengatakan hanya menargetkan gedung bertingkat yang merupakan target militer.

Bangunan lain yang dihantam adalah situs penting dan secara strategis milik Hamas, katanya.

Sejak Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Senin malam, 10 Mei 2021, otoritas kesehatan Gaza mendata setidaknya 580 orang terluka dan 103 orang tewas termasuk 27 diantaranya adalah anak-anak.

Usai mengultimatum Israel untuk mundur dari komplek masjid al Aqsa, kelompok bersenjata Palestina, Hamas meluncurkan ratusan hingga ribuan roket ke Israel. Sebagian besar roket tersebut hancur di udara akibat terkena teknologi pertahanan udara Israel.

Militer Israel mengatakan sekitar 1.600 roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel.

Setidaknya tujuh warga Israel termasuk seorang anak telah tewas dalam serangan roket Hamas terhadap wilayah Israel.

Menteri pertahanan Israel, Benny Gantz, disebut telat menyetujui mobilisasi 9.000 lebih tentara cadangan Israel untuk masuk ke Gaza.

Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania (EMHRM) mengatakan bahwa pemboman yang dilakukan Israel, termasuk terhadap objek sipil dilakukan tanpa menghormati prinsip proporsionalitas. “Ini benar-benar mengerikan,” tulis pernyataan yang dikeluarkan Selasa, 11 Mei 2021.

“Pasukan Israel telah memperluas serangan mereka mencakup penargetan terhadap puluhan objek sipil, perempuan dan anak-anak dan pemboman pertemuan padat penduduk, yang menurut Statuta Roma, adalah kejahatan perang,” ujar penyataan tersebut.

Sementara tentara Israel beralih dengan mengumumkan bahwa mereka menargetkan rumah seorang komandan batalyon.

Investigasi lapangan yang dilakukan EMHRM mengkonfirmasi bahwa tidak ada seorang pun dari Hamas di flat yang menjadi sasaran selama pemboman, menurut EMHRM.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler