Warga India Gunakan Kotoran Sapi Untuk Obati Covid-19, Dokter Beri Peringatan

11 Mei 2021, 11:34 WIB
Ilustrasi kotoran sapi /Pixabay / Jörn Heller/

PORTAL JOGJA - Dokter di India memperingatkan agar tidak melakukan praktik penggunaan kotoran sapi untuk menangkal Covid-19 karena tidak ada bukti ilmiah.

Selain itu penggunaan kotoran sapi justru berisiko akan menyebarkan penyakit lain, alih-alih menyembuhkan Covid-19 yang sedang melanda di India. 

Sebagaimana diketahui pandemi virus korona telah menyebabkan kehancuran di India, dengan 22,66 juta kasus dan 246.116 kematian dilaporkan sejauh ini. Para ahli mengatakan jumlah kasus sebenarnya bisa lima hingga 10 kali lipat dari angka yang dilaporkan.

Baca Juga: Puluhan Jenazah Terdampar di Tepi Sungai Gangga, Diyakini Korban Meninggal Covid-19 Yang Sengaja Dibuang

Saat ini warga di penjuru negeri tengah berjuang untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit, oksigen, atau obat-obatan, dimana  banyak warga meninggal karena kurangnya perawatan.

Di negara bagian Gujarat di India barat, beberapa orang yang percaya telah pergi ke tempat penampungan sapi seminggu sekali untuk menutupi tubuh mereka dengan kotoran dan air kencing sapi.

Mereka berharap hal tersebut akan meningkatkan kekebalan atau membantu mereka pulih dari virus corona.

Gautam Manilal Borisa seorang manajer asosiasi di sebuah perusahaan farmasi, mengatakan praktik tersebut membantunya pulih dari Covid-19 tahun lalu.

"Kami melihat ... bahkan dokter datang ke sini. Keyakinan mereka adalah bahwa terapi ini meningkatkan kekebalan mereka dan mereka dapat pergi dan merawat pasien tanpa rasa takut," katanya seperti dilansir dari Reuters. 

 

Namun para dokter dan ilmuwan di India dan di seluruh dunia telah berulang kali memperingatkan agar tidak mempraktikkan pengobatan alternatif tersebut untuk Covid-19.

Pasalnya hal itu dapat menyebabkan rasa aman yang salah dan memperumit masalah kesehatan karena tidak memiliki bukti ilmiah.

"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin bekerja untuk meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, itu sepenuhnya didasarkan pada keyakinan," kata Dr JA Jayalal, presiden nasional di Indian Medical Association.

Baca Juga: Malaysia Berlakukan Lockdown Nasional Mulai 12 Mei Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

Menurut Jayalal praktik tersebut berisiko menyebarkan penyakit lain dari hewan ke manusia.

"Ada juga risiko kesehatan yang terlibat dalam mengolesi atau mengonsumsi produk ini - penyakit lain dapat menyebar dari hewan ke manusia," ujarnya.

Ada juga kekhawatiran bahwa praktik tersebut justru bisa berkontribusi pada penyebaran virus corona karena mengakibatkan orang berkumpul dalam jumlah banyak.

Bamun Madhucharan Das, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penampungan sapi lain di Ahmedabad, mengatakan bahwa mereka membatasi jumlah peserta.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler