China Meluncurkan Paspor Covid-19 Untuk Pelancong Domestik

9 Maret 2021, 17:32 WIB
Ilustrasi tes Covid-19. /Pixabay/Alexandra_Koch/

PORTAL JOGJA - China telah meluncurkan program sertifikat kesehatan untuk pelancong domestik, dan menjadi yang pertama di dunia dalam rencana pembuatan paspor virus.

Sertifikat dalam bentuk digital, yang menunjukkan status vaksinasi pengguna dan hasil tes virus, tersedia untuk warga Tiongkok melalui program di platform media sosial Tiongkok WeChat yang diluncurkan pada hari Senin 8 Maret 2021.

"Sertifikat itu diluncurkan untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi dunia dan memfasilitasi perjalanan lintas batas," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri, seperti dilansir dari CNA.

Baca Juga: MV Raja Terakhir Young Lex Dituduh Contek MV Lay Zhang, Penggemar KPop Sebut Raja Lele

Baca Juga: Kerabat Nadya Arifta Sarankan Keluarga Felicia Tissue Bersikap Dewasa dan Ikhlas Kalau Tidak Jodoh

Namun sertifikat kesehatan internasional tersebut saat ini hanya tersedia untuk digunakan oleh warga negara China dan belum diwajibkan.

Sertifikat tersebut, yang juga tersedia dalam bentuk kertas, disebut sebagai "paspor virus" pertama di dunia.

Amerika Serikat dan Inggris termasuk di antara negara-negara yang saat ini mempertimbangkan untuk menerapkan izin serupa.

Uni Eropa juga sedang mengerjakan vaksin "paspor hijau" yang akan memungkinkan warganya melakukan perjalanan antar negara anggota dan ke luar negeri.

Program China mencakup kode QR terenkripsi yang memungkinkan setiap negara memperoleh informasi kesehatan para pelancong, kata kantor media pemerintah Xinhua. 

Baca Juga: Piala Menpora 2021 Siap Digelar Berikut Daftar Lengkap Pembagian Grup

Baca Juga: PS Sleman Berada di Grup C Piala Menpora, Bertemu 4 Tim Kuat Jawa Timur

"Kode kesehatan QR" dalam WeChat dan aplikasi ponsel cerdas China lainnya sudah bisa diakses untuk dapat masuk ke transportasi domestik dan sejumlah ruang publik di China.

Aplikasi melacak lokasi pengguna dan menghasilkan kode "hijau" yang artinya identik dengan kesehatan yang baik, dan jika pengguna tidak melakukan kontak dekat dengan kasus yang dikonfirmasi atau belum melakukan perjalanan ke daerah episentrum virus.

Tetapi sistem tersebut telah memicu kekhawatiran akan privasi dan kekhawatiran terkait meluasnya pengawasan pemerintah.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler