Antisipasi Virus Corona, Amerika Larang Pelancong Dari Afrika Selatan dan 26 Negara Eropa, Ini Daftarnya!

25 Januari 2021, 21:43 WIB
Ilustrasi Travel Ban /Anna Shvets/PEXELS/

PORTAL JOGJA - Amerika Serikat berencana untuk menutup kedatangan pelancong yang bukan merupakan warga negara Amerika pada Sabtu, 30 Januari 2021.

Pemberlakukan larangan perjalanan (travel ban) ini dilakukan di tengah kekhawatiran virus varian baru yang merebak di sejumlah negara.

Strain Covid-19 baru yang merebak di Inggris dan Afrika Selatan menimbulkan banyak kekhawatiran. Amerika merencanakan larangan perjalanan pada Afrika Selatan, Brazil, Inggris, Irlandia, serta 26 negara Eropa yang mengizinkan perjalanan lintas benua.

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

26 negara Eropa yang dimaksud adalah mereka yang memberlakukan visa Schengen. Diantaranya adalah Austria, Belgia, Cekoslowakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luxembourg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.

Anthony Fauci, kepala penasihat Presiden Biden memperingatkan bahwa strain Covid-19 baru yang lebih menular di Afrika Selatan dan Brazil dapat mengurangi potensi kedua vaksin yang diberikan di AS.

Varian COVID-19 baru dari Afrika Selatan disebut setidaknya 50 persen lebih menular dan telah terdeteksi 20 negara. Sampai saat ini varian tersebut belum terdeteksi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Besok Hari Pertama Puasa Ayyamul Bidh, Ini Keutamaanya

Baca Juga: Chelsea Pecat Manajer Frank Lampard Setelah Rangkaian Performa Buruk The Blues

Namun 20 negara bagian di Amerika Serikat telah mendeteksi kehadiran Virus Covid-19 varian Inggris. Sampai saat ini vaksinasi yang diberikan terbukti dapat melawan virus varian Inggris yang dikenal dengan mutasi B.1.1.7.

Beberapa pejabat kesehatan prihatin bahwa vaksin yang diberikan saat ini ada kemungkinan tidak efektif melawan varian Afrika Selatan, yang juga meningkatkan kemungkinan infeksi ulang bagi mereka yang telah sembuh dari Covid-19.

“Kami menambahkan Afrika Selatan ke daftar terbatas karena varian yang mengkhawatirkan yang telah menyebar ke luar Afrika Selatan,” kata Dr. Anne Schuchat, wakil direktur utama CDC, kepada Reuters yang dikutip oleh Portaljogja.com.

Baca Juga: Thomas Tuchel Ditunjuk Menjadi Manajer Chelsea Gantikan Lampard

Baca Juga: Real Madrid Dikabarkan Siapkan 80 Juta Euro Plus Eden Hazard untuk Datangkan Bintang PSG Kylian Mbappe

Varian Afrika Selatan, juga dikenal sebagai varian 501Y.V2, 50% lebih menular dan telah terdeteksi di setidaknya 20 negara. Pejabat CDC mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan terbuka untuk menambahkan negara lain ke daftar jika diperlukan.

Varian Afrika Selatan belum ditemukan di Amerika Serikat, tetapi setidaknya 20 negara bagian AS telah mendeteksi varian Inggris yang dikenal sebagai B.1.1.7. Vaksin saat ini tampaknya efektif melawan mutasi Inggris.

Perintah CDC mengatakan para pelancong harus melakukan karantina sendiri selama tujuh hari setelah kembali ke Amerika Serikat dan mempertimbangkan untuk melakukan tes Covid-19 baru dalam tiga hingga lima hari setelah kembali ke Amerika Serikat.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: REUTERS CDC

Tags

Terkini

Terpopuler