Pembajakan Manga Attack on Titan Marak Terjadi, Penerbit akan Mengambil Tindakan Tegas Secara Hukum!

2 April 2021, 13:51 WIB
Cuplikan animasi Attack On Titan/Kodansha /

PORTAL JOGJA - Kebanyakan masyarakat mungkin mengetahui bila manga, komik Jepang biasanya hanya ditujukan bagi anak-anak dan remaja. Namun, manga sebenarnya tersedia untuk semua lapisan umur.

Belakangan ini manga berjudul Attack On Titan, AoT menggema di kalangan pencinta manga. Penggemar berlomba-lomba menciptakan teori mengenai bagaimana kisah AoT akan berlanjut dan berlomba-lomba menjadi yang pertama untuk mengakses seri terbarunya. Sayangnya, melalui sumber tidak resmi dan ilegal.

Tidak hanya itu, penayangannya secara resmi di Jepang dan dunia mengalami pembajakan sehingga penggemar dapat menikmati serial terbaru dari AoT lebih dulu daripada dari sumber resmi. Penerbit AoT, Kodansha akhirnya mengambil tindakan tegas secara hukum bagi para pengunggah konten ilegal tersebut.

Baca Juga: Pamela Bowie Tak Mau Paksakan Diri Meski Mantan Segera Akhiri Masa Lajang

AoT berbeda dengan komik Jepang atau manga lainnya, kekuatan dari AoT terletak dari begitu cepatnya kisah peperangan, pengkhianatan dan misteri membungkus manga ini dengan sempurna.

Ditulis oleh Hajime Isayama, AoT awalnya diterbitkan di majalah Bessatsu Shonen, majalah manga yang diterbitkan secara bulanan oleh Kodansha, pada bulan September 2009.

Keseluruhan seri AoT dikumpulkan menjadi 33 volume tankōbon pada Januari 2021. Tankōbon adalah isitlah penjilidan kumpulan koleksi episode manga yang sebelumnya diterbitkan di majalah atau surat kabar.

Baca Juga: Biasa Tampil Ceria, Melaney Ricardo Berurai Airmata Ceritakan Masalah Rumah Tangga

Melihat kesuksesan AoT dalam bentuk manga, serial televisi anime yang mengadaptasi AoT pun ditayangkan pertama kali pada 7 April 2013, atau hampir delapan tahun yang lalu. Penayangan ini mendapat animo yang cukup baik.

Musim pertama penayangan AoT disiarkan pada April hingga September 2013 dan memiliki 25 episode. Dilanjutkan pada musim kedua disiarkan pada tahun berikutnya, April hingga Juni 2017 dengan 12 episode.

Musim ketiga AoT menayangkan 22 episode yang dimulai pada dua bagian, tahun 2018 dan 2019.

Penayangannya yang berbatas waktu tertentu memuat serial ini sangat ditunggu kehadirannya. Begitu pula pada saat penayangan musim keempat yang ditayangkan pada Desember 2020.

Sejak kemunculan musim keempat di Jepang, para penikmat AoT mulai menyebarkannya ke seluruh dunia, meskipun versi legalnya belum ditayangkan.

Di Jepang, AoT ditayangkan setiap hari Minggu, baru disebarkan ke seluruh dunia melalui penerbit yang bekerjasama. Salah satunya adalah Netflix menayangkan episode pertama hingga keempat secara legal. Namun di Netflix, penayangannya mundur beberapa hari menjadi Kamis.

Akibatnya banyak penggemar yang mulai mencari situs-situs bajakan untuk menikmati AoT lebih cepat.

Hal inilah yang akan ditarget oleh penerbit, Kodansha untuk dihadapi secara hukum. Melalui akun Twitter ShingekiKyojin 30 Maret 2021 lalu penerbit Kodansha mengeluarkan ultimatum.

“Mengenai unggahan ilegal dan kebocoran pra-rilis Attack on Titan. Kami telah mulai mengambil tindakan hukum terhadap beberapa akun & individu. Kami akan mengambil tindakan terhadap unggahan gambar & teks ilegal terlepas dari negaranya,” tulis akun ShingekiKyojin yang merupakan editor Jepang untuk AoT.

Ancaman ini mengemuka mengiringi kemunculan episode terbaru yang ditunggu-tunggu pada 7 April 2021 mendatang. Bukan hanya di Jepang, tapi ancang-ancang untuk penuntutan akan dilakukan di seluruh dunia.

Penggemar AoT memang bukan hanya di Jepang atau negara Asia lainnya. Penayangannya di Amerika dan Eropa juga mendapatkan apresiasi besar.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler