Sinopsis The Queen's Gambit, Drama Tentang Jagoan Catur Perempuan, Menang 2 Penghargaan Golden Globe Awards

1 Maret 2021, 12:19 WIB
Film Queen's Gambit yang memenangkan dua penghargaan di Golden Globe Awards 2021. /Twitter Golden Globe/

PORTAL JOGJA - Golden Globe Awards 2021 diadakan dari Beverly Hills, AS secara online pada 28 Februari 2021 waktu setempat atau pada 1 Maret 2021 di Indonesia. Pertama kalinya dalam sejarah, penghargaan atas film dan serial yang tayang di AS ini dilakukan secara online karena adanya pandemi Covid-19.

Meskipun dalam pandemi, bukan berarti industri hiburan televisi berhenti. The Queen's Gambit, miniseri yang tayang di Netflix ini membawa pulang 2 penghargaan untuk serial televisi terbatas, serial antologi dan film televisi, yaitu sebagai film terbaik dan aktris terbaik yang dimainkan oleh Anya Taylor-Joy.

The Queen's Gambit bercerita tentang jagoan catur perempuan di dunia yang didominasi laki-laki. Mini seri yang ditayangkan Netflix ini memiliki 7 episode.

Konon, kehadiran serial ini pada tahun 2020 membuat minat terhadap dunia catur meningkat.

Baca Juga: Lagu Seen dari Film Life’s Ahead Menang Best Original Song dari Golden Globe Awards, Ini Sinopsis dan Liriknya

Queen's Gambit aslinya adalah istilah salah satu cara pembukaan dalam catur. Serial ini diangkat dari novel karangan Walter Tevis yang terbit hampir 40 tahun silam, yaitu pada 1983.

Kisah The Queen's Gambit yang berlatar belakang tahun 1950-1960an, bercerita tentang seorang anak, Beth Harmon, yang tinggal di sebuah rumah panti asuhan.

Beth berada di panti asuhan karena kehilangan ibunya akibat kecelakaan mobil. Ayahnya ternyata sudah memiliki istri dan anak lain dan tidak peduli terhadap Beth.

Anehnya, di panti asuhan ini setiap anak harus meminum pil. Ternyata itu adalah semacam pil penenang yang ternyata di kemudian hari pil-pil tersebut membuat kecanduan.

Baca Juga: Aktor Laga Dwayne Johnson 'The Rock' Cedera, Unggah Foto Saat Jalani Terapi Akunputur

Beth di panti asuhan berteman dengan penjaga gedung, Mr. Shaibel, dan sering main di ruangannya. Meski awalnya merasa terganggu, Mr. Shaibel iseng mengajari Beth bermain catur. Ajaibnya, Beth memahami pola permainan catur dengan cepat hingga menarik perhatian klub catur di SMA setempat. Beth mengalahkan semua pemain catur di sana.

Cerita beranjak kemudian Beth diadopsi oleh seorang ibu, Alma, yang ternyata suka mengkonsumsi obat penenang dan alkohol. Beth dan Alma memiliki hubungan unik.

Ketertarikan yang kuat terhadap olahraga catur dan ingin memiliki uang sendiri membuat Beth mengikuti kompetisi catur, dan menang.

Kekuatan Beth dalam memvisualisasikan pion-pion catur membuatnya dapat memprediksi langkah lawannya. Ia bahkan dapat membayangkan pergerakan pion catur tergantung di langit-langit kamarnya.

Baca Juga: 10 Manfaat Permainan Puzzle untuk Anak-anak

Kemampuan ini diperkuat dengan konsumsi obat penenang dan alkohol.

Awalnya, Beth dianggap hanya pemanis dalam pertandingan, namun kemenangannya berkali-kali membuat Beth menjadi lawan yang sangat diperhitungkan. Ia pun meruntuhkan dominasi laki-laki dalam catur.

Kehidupan Beth dari usia 7 tahun hingga dewasa ini memang sangat menarik. Setelah dewasa, pergulatannya untuk meraih kemenangan berpacu dengan kecanduan dan masalah emosionalnya terlihat cukup nyata. Tak heran Anya Taylor-Joy membawa pulang piala Golden Globe.

“Kepada para pemain dan kru, merupakan suatu kehormatan untuk membangun dunia ini bersama kalian. Terima kasih atas senyuman, air mata, dan pertumbuhannya. Dan untuk ANDA(pemirsa) TERIMA KASIH! Betapa indahnya berbagi cerita,” tulis Anya Taylor-Joy dalam laman instagramnya seusai syuting terakhir The Queen's Gambit.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Twitter Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler