Network
PORTAL JOGJA - Efek dari serangan invasi Rusia ke Ukraina memang luarbiasa terhadap perkembangan ekonomi, akibatnya mendapat sanksi ekonomo negara-negara Barat.
Sanksi ekonomi yang diberikan oleh negara-negara Barat menjadi senjata ampuh untuk menghentikan perekonomian Rusia.
Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Negara Uni Eropa bukan hanya memberi respon pro dan kontra, tetapi juga memberi efek negatif dengan memberikan sanksi ekonomi secara besar-besaran terhadap Rusia.
Hal menarik dari sanksi ekonomi yang diberikan Amerika Serikat,adalah membatasi akses cadangan devisa $630 miliar. Namun, disisi lain Rusia mempunyai cadangan devisa berupa Cryptocurrency.
Baca Juga: Alasan Orang Rusia Beralih Investasi ke Perhiasan Mewah, Jam Tangan untuk Lindungi Tabungan
Dilansir portaljogja.com dari laman Al Jazeera.com Cryptocurrency yang ada di Rusia tidak tinggal diam dengan kekuatan dan pengaruh crypto dapat melindungi Rusia.
Cryptocurrency bahkan tidak akan membiarkan Rusia menghindari rentetan sanksi yang ditujukan untuk menghukum Moskow karena menyerang Ukraina.
Diketahui, sebelum Cryptocurrency melakukan langkah lebih jauh menyelamatkan Rusia dari sanksi ekonomi. Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa dan Kanada mengumumkan sanksi baru pada hari Senin.
Sanksi pada hari itu menargetkan bank sentral Rusia dan dana kekayaan nasional. Departemen Keuangan AS menyebut melakukan pembatasan cadangan devisa sebesar $630 miliar.
Baca Juga: Kota Syingith, Pusat Peradaban Islam di Kawasan Gurun Sahara Afrika Barat
