Vaksin Nusantara Belum Masuk Konsorsium Riset dan Inovasi, Menristek Sip Kerjasama

- 11 Maret 2021, 14:26 WIB
Menristek Bambang P.S. Brodjonegoro.
Menristek Bambang P.S. Brodjonegoro. /Instagram.com/@bambangbrodjonegoro

PORTAL JOGJA - Pembahasan vaksin nusantara di DPR bersama Kementerian Kesehatan, Menristek dan Badan POM berjalan cukup alot.

Selain Vaksin Merah Putih, saat ini ada Vaksin Nusantara yang dikembangkan oleh Indonesia. Dalam penelitian vaksin Nusantara ini, BPOM misalnya memberikan penilaian tidak sesuai kaidah medis sehingga perlu pertemuan dengan tim peneliti.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan kegiatan pengembangan vaksin Nusantara tidak masuk dalam Konsorsium Riset dan Inovasi covid-19 dan Konsorsium Vaksin Merah Putih.

Baca Juga: Rizky Billar Dipanggil Pihak Kepolisian, Ada Apa Gerangan

Baca Juga: Sinopsis Film The Mortal Instruments: City of Bones akan Tayang di Bioskop Trans TV Malam ini

"Kenapa belum ada Universitas Diponegoro, belum ada vaksin Nusantara di dalam Konsorsium Vaksin Merah Putih, terus terang kita berusaha jemput bola, tetapi istilahnya bola yang jemput itu tidak kelihatan sehingga kami terus terang belum berani untuk memasukkan itu di dalam konsorsium apalagi kalau sudah bicara dengan pemanfaatan anggaran," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Rabu 10 Maret 2021 malam.

Vaksin Nusantara dibuat berbasis sel dendritik yang merupakan pengembangan yang dipimpin Kementerian Kesehatan bersama tim peneliti Universitas Diponegoro.

Menristek menyatakan tidak keberatan dengan adanya pengembangan vaksin Nusantara. Pengembangan vaksin dalam negeri memiliki semangat untuk membangun kemandirian Indonesia terhadap vaksin.

Baca Juga: Desa Unik di Sleman, Warga Dusun Kasuran Pantang Tidur Pakai Kasur

"Sehingga kalau tadi ada pertanyaan banyak kenapa belum dimasukkan, kenapa belum diakomodasi, karena tahunya pun baru minggu lalu. Meskipun tadi saya katakan sejak bulan Agustus sudah ada Keppres Nomor 18 Tahun 2020, Kementerian Kesehatan dan Menteri Kesehatan ada di situ, dan idenya adalah semua vaksin yang dikembangkan di dalam negeri itu akan didorong," ujarnya.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah