Udang, Lobster dan Rumput Laut Bakal Jadi Komoditas Ekspor Unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan

- 3 Maret 2021, 09:17 WIB
Ilustrasi lobster.
Ilustrasi lobster. /Orazio Foti/Pixabay/

PORTAL JOGJA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini fokus kepada pengembangan sejumlah komoditas ekspor yang bernilai tinggi. Ada tiga komoditas ekspor hasil laut yang jadi unggulan dan bernilai tinggi yakni udang, lobster dan rumput laut.

"KKP fokus pada produk ekspor komoditas unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi, yaitu udang, lobster dan rumput laut," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran pers di Jakarta, Rabu 3 Maret 2021.

Baca Juga: Soal Anak Daus Mini, Komnas Perlindungan Anak Ingatkan Polemik Harus Dihentikan Demi Kebaikan Anak

Baca Juga: Daus Mini Datang ke Komnas Perlindungan Anak Bikin Klarifikasi, Arist: Dia Wajib Membuka Akses Komunikasi

Menurut Menteri Trenggono komoditas udang dipilih menjadi prioritas berdasarkan data ekspor 2020 volume ekspor udang Indonesia mencapai 239.227 ton dengan nilai 2,04 miliar dolar AS.

Ia mengatakan untuk peningkatan produksi dan ekspor udang, KKP akan memfasilitasi pengembangan shrimp estate yakni sistem budidaya dengan skala intensif, dengan target produksi berkisar 40 ton per hektare per tahun.

Komoditas lainnya yaitu lobster dengan volume ekspor 2020 mencapai 2.022 ton dengan nilai 75,25 juta dolar AS.

Baca Juga: Hacker China Meretas Perangkat Lunak Microsoft Exchange untuk Mengakses Email Sejumlah Target

"Lobster dikembangkan melalui korporasi budi daya yang diharapkan dampaknya dapat menyentuh masyarakat, salah satu strategi yang dilaksanakan adalah membuat suatu model kawasan budidaya lobster," papar Menteri Trenggono.

Selain udang dan lobster lanjut dia komoditas rumput laut Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua setelah China. Ada volume ekspor tahun 2020 sebesar 195.574 ton dengan nilai mencapai 279,58 juta dolar AS.

"KKP mengupayakan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggalakkan penggunaan bibit kultur jaringan, pembangunan kebun bibit, penyaluran penjemuran rumput laut, dan penyediaan gudang rumput laut yang menerapkan Sistem Resi Gudang," kata Trenggono dikutip Portaljogja.com dari Antara.

Baca Juga: Gaikindo: Relaksasi PPnBM Bakal Domgkrak Industri Otomotif Setelah Tiarap Akibat Covid-19

Ia menambahkan dari aspek hilir akan dibangun pabrik pengolahan rumput laut, sehingga dapat mendorong ekspor produk turunan rumput laut.

Ia juga mengungkapkan tentang pengembangan kampung budi daya dengan konsep Corporate Farming. Kampung perikanan budidaya ini mensinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha perikanan budidaya, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah.

Baca Juga: Kemensos Tidak Beri Santunan Covid-19 Lagi, Mensos Risma: Uangnya Nggak Ada dan Jumlahnya Sangat Besar

Beberapa yang dikembangkan adalah kampung bioflok lele, kampung bioflok nila, kampung kerapu, kampung kakap putih, kampung lobster, kampung rumput laut, kampung patin, kampung lobster dan kampung ikan hias.

"Akuakultur (budidaya perikanan) adalah jawaban untuk membangun sektor perikanan Indonesia yang memiliki aspek pembangunan yang terdiri dari teknologi yang menjadi motor, lingkungan, sosial ekonomi dan pasar yang menjadi pertimbangan komoditas unggulan," kata Menteri Trengggono.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah