PORTAL JOGJA – Hingga Senin 16 November 2020 hari ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga (Level III). Saat ini warga yang mengungsi semakin banyak. Salah satunya di Barak Pengungsian Balai Glagaharjo Kapanewon Cangkringan Kabupaten Sleman.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman hari ini merilis data, hingga Senin dini hari tadi, jumlah pengungsi yang telah dievakuasi di Balai Glagaharjo telah mencapai 214 jiwa. Mereka terdiri dari
- Lansia : 34 laki-laki dan 53 perempuan
- Dewasa : 7 laki-laki dan 63 perempuan (Ibu menyusui 17 orang dan ibu hamil 1 orang)
- Anak : 12 laki-laki dan 20 perempuan
- Balita : 5 laki-laki dan 3 perempuan
- Bayi : 10 laki-laki dan 7 perempuan
Dari 214 jiwa tersebut, 15 diantaranya adalah penyandang disabilitas.
Baca Juga: Menteri Sosial Juliari P Batubara: Bantuan Sosial Tunai diperpanjang hingga 2021
Total jumlah pengungsi ini mengalami kenaikan dibandingkan hari sebelumnya, Minggu 15 November 2020. Menurut data di Pusdalops Sleman, jumlah pengungsi di Balai Glagaharjo per 15 November 2020 pukul 01.00 WIB sebanyak 198 orang.
Dengan demikian warga yang mengungsi bertambah sebanyak 16 jiwa dengan rincian 5 orang lansia, 3 orang dewasa, 5 anak, 1 balita dan 2 bayi.
Wilayah di sekitar Gunung Merapi yang termasuk rawan aktivitas Gunung Merapi meliputi :
- Kapanewon Cangkringan :
- Kalurahan Glagaharjo (dusun Kalitengah Lor)
- Kalurahan Kepuharjo (dusun Kaliadem)
- Kalurahan Umbulharjo (dusun Pelemsari)
***