Network
PORTAL JOGJA - Dalam rangka pengembangan kawasan aetropolis atau konsep kota berbasis bandar udara, maka Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memperketat izin lokasi investasi pada kawasan bandara di Yogyakarta International Airport (YIA)
"Sehingga siapa yang berinvestasi, kawasan sudah ditentukan tempatnya, bukan atas kemauan investor," ucap Sri Sultan di Kulon Progo pada Senin 22 April 2024 sebagaimana dikutip dari ANTARA.
Hal ini dikemukakan Sultan setelah mengetahui adanya hotel yang berdiri setelah adanya kesepakatan bersama terkait pengembangan kawasan aerotropolis dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta. Ada kekhawatiran dari Gubernur akan tumbuhnya kawasan kumuh atau slum di sekitar bandara.
Baca Juga: KA Bandara YIA di Kulon Progo Dukung Wisata Borobudur dan Permudah Akses Warga Yogyakarta dan Jateng
"Saya yakin, hotel-hotel ditempatkan di lokasi yang sekarang merupakan kemauan investor. Hal-hal itu, kami khawatir nanti tumbuh wilayah-wilayah kumuh di sekitar bandara," kata Gubernur.
Pemda DIY saat ini menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk melakukan studi mengenai pengembangan kawasan aerotropolis di sekitar YIA yang terwujud dalam bentuk nota kesepahaman bersama (MoU) layanan konsultasi teknis pembangunan aerotropolis di wilayah tersebut.
"Kita tidak memiliki pengalaman di mana kawasan-kawasan untuk penjualan produk dari Kulon Progo dan DIY," ujar Ngarsa Dalem.
Dalam kesempatan itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti menyebut perencanaan ini disusun agar pembangunan terarah sesuai dengan harapan awal pembangunan YIA. Jalinan kerjasama Pemda DIY dan JICA pada tahun 2023 itu adalah lanjutan dari proses tahun 2022.
Baca Juga: Bandara International Yogyakarta Diresmikan, Jokowi : YIA Bandara Terbaik di Indonesia Saat Ini
