Mengenal Hajad Dalem Malem Selikuran Sambut Malam Lailatul Qadar

- 31 Maret 2024, 21:58 WIB
Dokumentasi Malem Selikuran Alip 1955 atau Ramadhan tahun 2022 di Bangsal Sri Manganti Keraton Yogyakarta
Dokumentasi Malem Selikuran Alip 1955 atau Ramadhan tahun 2022 di Bangsal Sri Manganti Keraton Yogyakarta /dok. Keraton Yogyakarta/

PORTAL JOGJA - Malam kemuliaan atau yang lebih dikenal sebagai Lailatul Qadar merupakan salah satu malam yang istimewa pada setiap bulan Ramadhan. Keistimewaan malam ini, menyebabkan umat berlomba-lomba untuk meraihnya. Keraton Yogyakarta juga mempunyai tradisi tersendiri untuk menyambut datangnya malam Lailatul Qadar ini dalam Hajad Dalem Malem Selikuran.

Mengutip laman resmi organisasi Muhammadiyah, diketahui bahwa 'malam kekuatan' atau 'malam ketetapan' ini terjadi di antara tanggal 21 hingga 29 bulan Ramadhan atau sepertiga terakhir bulan suci ini. Sayangnya, tak diketahui pasti tanggal turunnya malam yang berjuluk 'malam seribu bulan' itu.

Malam ini diyakini sebagai malam saat Allah menetapkan turunnya Al-Quran, sekaligus menurunkan keberkahan, ampunan, dan rahmat. Konon, para malaikat turun ke bumi membawa pesan-pesan Ilahi. Inilah yang membuat umat Islam berlomba-lomba dalam ibadah dan memohon ampunan serta keberkahan kepada Allah pada malam istimewa tersebut.

Baca Juga: Event Hari Ini di Yogyakarta, Hajad Dalem Malem Selikuran di Keraton Yogyakarta

Senada dengan hal tesebut, sebagaimana tertulis dalam laman resmi Keraton Yogyakarta, malem selikuran sebagai pemyambutan 'malam seribu bulan' ini dimaknai sebagai 'sing linuwih ing tafakur'. Maknanya adalah ajakan untuk lebih intensif meraih ridho Gusti Allah. Selikur dalam bahasa Jawa berarti dua puluh satu, dan ini mengacu malam tanggal 21 Pasa/Ramadan. Tradisi ini sendiri dipercaya berawal sejak dakwah Wali Sanga.

Mengacu pada Hajad Dalem Malem Selikuran yang dilaksanakan pada Alip 1955 atau 2022 Masehi, terdapat sejumlah prosesi dalam Hajad Dalem tersebut. Bertempat di Bangsal Srimanganti, sejumlah kerabat Ngarsa Dalem dan perwakilan abdi dalem berkumpul pada malem selikuran yang dimulai sore hari.

Dibuka dengan pembacaan (waosan) ayat suci Al-Quran Surat Al Baqarah: 185-186, disambung dilanjutkan dengan pembacaan zikir untuk menunggu waktu berbuka puasa. Sesaat kumandang azan Maghrib, ada tausiah dari pihak Kawedanan yang ditunjuk. Tausiah tentang keutamaan malam Lailatul Qadar ini ditutup dengan doa kesejahteraan untuk Sri Sultan, keluarga, Abdi Dalem, serta masyarakat Yogyakarta.

Baca Juga: Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Tanda-tanda Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan, Ini Bacaan Doa Lengkap

Adzan Maghrib berkumandang, para Abdi Dalem menerima jamuan buka puasa berupa secangkir teh manis yang disajikan oleh Abdi Dalem Patehan. Prosesi Malem Selikuran berakhir. Para Abdi Dalem undur diri sekaligus menerima sedekah berupa nasi berkat.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Laman Resmi Keraton Yogyakarta dan Organisasi Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x