Suasana nyaman juga harus dibangun, layaknya suasana pada sebuah keluarga besar. Di dalamnya juga dipenuhi dengan sikap yang berbudaya untuk mengendalikan konflik sosial agar terhindar dari intrik dan intimidasi, provokasi, pelecehan, ujaran kebencian, berita bohong, politik sara, dan politik uang ataupun pencemaran nama baik.
"Kalau pola ini diikuti niscaya gejolak sosial yang mewarnai proses pemilu di DIY dan Indonesia dapat diminimalisir," kata Raja Yogyakarta ini.
Pemilu 2024, selain untuk pemilihan pasangan presiden-wapres dan wakil rakyat, juga diharapkan bisa menjadi pembelajaran politik untuk mendewasakan berdemokrasi juga titik tolak awal estafet kepemimpinan menuju Indonesia yang bermartabat.***