Network
PORTAL JOGJA - Sebanyak 100 siswa SMP di Kabupaten Sleman antusias membatik bersama dalam acara Gebyar Batik Sleman yang digelar di Gedung Dekranasda Sleman, Kamis (26/10/2023).
Gebyar Batik Sleman diselenggarakan untuk mengenalkan keberadaan motif batik khas Sleman yakni Parijoto Salak kepada para siswa sekolah.
Ketua Harian Dekranasda Sleman Abdul Qadir mengatakan keberadaan Batik Parijoto Salak perlu untuk dilestarikan. Selain menjadi unggulan bagi Bumi Sembada, keberadaan batik itu harus tetap dipertahankan.
Batik itukan budaya dari leluhur kita dari dulu ya, kultur itu benar-benar harus menjadi pakem dalam diri kita, harus dilestarikan kalau nggak ada, nggak akan lestari, kita menjadikan batik harus dikenalkan pada anak-anak, kalau anak-anak nggak ngerti batik dia nanti nggak akan pakai batik lagi,” kata Abdul.
Baca Juga: Skuter Royal Alloy Gabungkan Gaya Klasik dengan Teknologi Modern
Menurut Abdul untuk bisa mencintai batik para siswa harus diajarkan untuk bisa tahu prosesnya, bisa mengerjakannya dan kalau ini terus dikenalkan batik akan tetap lestari sehingga produk UMKM batik dan semua turunannya akan terus berkembang.
Kepala Disperindag Sleman Mae Rusmi Suryaningsih menyatakan acara membatik yang diikuti oleh 10 SMPN di wilayah kabupaten Sleman ini juga dalam rangka regenerasi pembatik mengingat saat ini jumlah perajin batik di Sleman yang mencapai sekitar 500 orang sebagian sudah berusia lanjut.
“Sebagaimana kita ketahui pembatik-pembatik yang sudah tergabung dalam kelompok ini usianya sudah menengah dan lanjut, kami menginginkan agar ada generasi muda yang nanti meneruskan sebagai pembatik, karena pembatik ini secara ekonomis juga menguntungkan,” katanya.
Baca Juga: Simak Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini Jumat, 27 Oktober 2023
Sementara itu, Amel salah satu peserta Gebyar Batik Sleman dari SMPN 2 Sleman mengaku senang dengan kegiatan workshop membatik ini meski dia sebelumnya belum pernah sama sekali membatik.
