Cegah Antraks Meluas, Pemda DIY Cegah Ternak Keluar Masuk Gunungkidul

- 8 Juli 2023, 02:12 WIB
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto /Humas Pemda DIY/

" Dinkes langsung melakukan sero survei pada 125 sampel setelah ada kasus satu warga meninggal dunia dan positif antraks. Sebanyak 87 orang yang terdeteksi sero positif atau suspek dalam kondisi yang baik dan tidak perlu mendapat perawatan di rumah sakit," lanjutnya.

Baca Juga: Kos Eksklusif Amazon Green 2 di Sleman Disegel Karena Belum Kantongi Izin

Entomolog Kesehatan Dinkes DIY Rega Darmawan menyampaikan seluruh suspek antraks di Gunungkidul akan menjalani diperiksa sampel darahnya lagi pada Jumat (07/07/2023). Langkah ini guna memastikan suspek tersebut positif antraks atau tidak. Orang positif antraks diperlukan dua kali pemeriksaan sampel darah atau sero survei. Pada setiap sero survei akan ada penetapan seropositif.

"Positif untuk antraks itu sebenarnya bisa dikatakan positif kalau sudah dilakukan dua kali pemeriksaan dan itu dua-duanya seropositif. Apabila sebelumnya sudah diperiksa hasilnya positif, kemudian minimal 10 hari setelahnya diperiksa lagi, dia seropositif lagi, itu artinya positif," jelasnya.

Mencuatnya kasus antraks di Gunungkidul ini tidak serta merta membuat Pemda setempat menetapkan status kejadian luar biasa atau KLB. Penetapan KLB dikeluarkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.

Penetapan KLB mengacu pada sejumlah faktor, antara lain kasus yang terjadi pada saat ini lonjakannya sudah dua kali lipat atau lebih dibandingkan tahun atau periode sebelumnya. Selain itu, penentuan KLB juga melihat faktor jumlah kematian meningkat 50 persen dalam kurun waktu yang sama. Kemudian angka proporsi kasus kejadian juga naik daripada periode sebelumnya.

“Melihat peningkatan kasus antraks di Gunungkidul apabila mengacu permenkes sudah KLB sejak 2019 lalu. Dengan kata lain saat kasus antraks pertama itu muncul,” pungkas Pembajun.***

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah